Mohon tunggu...
Imron Rosyadi
Imron Rosyadi Mohon Tunggu... Guru - Guru ngaji

kompasiana jembatan ilmu di manapun anda berada

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Kontemplasi 2022 Menuju Resolusi 2023

5 Januari 2023   10:00 Diperbarui: 5 Januari 2023   10:03 812
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Mengingat kembali tentang bahagia dan sengsara, saya ingin mengaitkan kalimat asa dengan firman Allah yang termaktub dalam Al-Qur'an. Bisa ditemukan beberapa kalimat "asa" di dalam wahyu yang jika diinterpretasikan dapat bermakna support, motifasi dan harapan positif. Support asa tentang wanita, kemuliaan, perang atau sifat kesatria, dan masih banyak lagi asa-asa yang lainnya.

Satu hal tentang kalimat "asa" dalam Al-Qur'an yang musti menjadi catatan penting penting dalam resolusiku 2023, bahwa Allah Maha Mengetahui tentang apapun yang saya tidak ketahui. Maka sebagaimana (QS 2:216) tentang segala hal yang saya suka, tapi belum tentu hal itu baik untuk saya. Begitu pula sebaliknya segala hal yang saya benci, yang kadang menghadirkan resah, gelisah, belum tentu hal itu jelek untuk saya. Yang pasti, apapun yang Allah karuniakan untuk saya, tentunya itu adalah hal terbaik yang harus saya rawat dan saya syukuri. Tidak ada asa terindah kecuali hanya mardhatillah. Lain dari itu, berharap sewajarnya saja, agar jika suatu saat asa yang lain itu hanya mengajakku bercanda, maka saya masih bisa tersenyum bahagia.

Sekian banyak cita, rasa, cinta dan asa yang terbersit di dalam kalbu. Kiranya tidak akan mendobrak pola pandang positif kecuali dengan prinsip perubahan. Firman Allah (QS 8;53) dan juga (QS 13:11) menjadi sebuah intro maker sebagai husband, father, brother and friend
"be the change you want to see in the world"   bukan hanya sekedar menjadi menjadi tulisan tebal saja, akan tetapi bergegas mencipta selalu berbagai kreasi dalam menapak kemajuan dalam perjalanan kehidupan menuju masa depan.

Teringat pesan seorang teman penghafal Al-Qur`an. Jangan pernah berhenti walupun hanya sekali. Lalu teringat wejangan hadist qudsi dari sang Murabbi mbah yai Abdullah Faqih rahimahullahi rahmatan wasi`atan : "Harrik yadak Anzil alaika ar-rizq". Riyadhahnya :"astaghfirullah, Innahu kaana Ghaffara" minimal 70 kali dalam sehari.

Terakhir setelah semua ini adalah karsa. Allah azza wa jalla yang Maha Berkehendak. Allah yang Maha membolak-balikkan hati setiap makhluk-Nya. Allah yang karuniakan cita rasa cinta, asa dan cipta serta karsa. Hamba hanya berharap dengan sepenuh do`a. Ya Rabb, tetapkanlah hati ini agar senantiasa berpegang teguh dengan agama-Mu. Menghirup udara dunia bersama rahmat dan Ridha-Mu. Menjalani hidup dengan detak jantung yang senantiasa bertasbih mengingat-Mu dan  dan meniti waktu yang sementara ini senantiasa dengan celupan-Mu.

Jakarta, 27 Desember 2022

Imron Rosyadi

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun