Berbeda jika ada faktor terpaksa atau dipaksa. Terpaksa suka dengan permata karena iming-iming substansi material duniawi. Atau terpaksa makan daging kambing karena faktor sosial budaya, pesta pernikahan, jamuan resepsi dan sebagainya. Maka bisa jadi, cita rasa yang dipaksakan tidak akan menghadirkan sebuah kebahagiaan ataupun kedamaian dalam sanubari.
Rasa dalam hal ini muncul dari interpretasi atas tadabbur firman Allah (QS 3:14) Yaitu tentang desakan keinginan, kemauan yang kuat, gejolak hasrat, rasa yang terbersit dalam kalbu yang dikaruniakan sebagai penghias dalam hidup di dunia. Dalam bahasa arab disebut syahwat. Hubbussyahawat merupakan suatu  rasa senang atau sejenis rasa bahagia terhadap sebuah gejolak hasrat yang disematkan pada dzauq (indera) manusia.
Secara KBBI, syahwat bermakna keberahian atau keinginan bersetubuh. Namun dalam hal ini sebagaimana Prof, Quraisy Shihab menjabarkan dalam bukunya yang berjudul "Islam Yang Saya Fahami" yaitu keinginan atau dorongan yang muncul dari dalam diri seseorang untuk meraih sesuatu yang ia inginkan agar dia senang. Orang yang tidak mampu mengendalikan syahwatnya, maka ia akan terbelenggu oleh gejolak keinginan mempertuhankan dunia.
Berbeda dengan rasa yang dikaruniakan Allah untuk para hambaNya di kehidupan syurga. (QS 43: 71) Dimaksudkan dalam redaksi kalamullah "maa tasytahihi al anfusu wa taldzdzu al a`yunu" adalah keindahan cita rasa yang seluas-luasnya. Tanpa ada lagi sekat forbidden, bahkan tidak ada sedikitpun rasa bosan atau jenuh dengan karunia yang tak terhingga itu.
Maka permohonan rasa nyaman dan damai, yang selalu saya pintakan kepada Rabbul Izzati,yang Maha mombolak-balikkan hati, agar senantiasa Allah Azza wa Jalla karuniakan kepada saya kenyamanan, kecocokan cita rasa dalam segala hal yang sedang saya kerjakan, baik sekarang ataupun  di waktu yang akan datang. Cocok dengan rasa makanan,  minuman dan segala asupan lidah. Cocok dengan bebauan alam yang hadir di lingkungan dimana saya berada, dan cocok dengan cita rasa kalbu  ketika berinteraksi dengan makhluk apapun dan siapapun yang hadir dalam kehidupan saya. Cocok dan nyaman  dalam segala hal ihwal kehidupan lahir dan batin.
Dua hal diatas, Jika dikaitkan antara keduanya. Maka terbentuklah sebuah kata majemuk yaitu "cita rasa". Persamaan kata cita rasa dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah kecenderungan, kegemaran, kehendak, kemauan, kesukaan, pilihan, selera. Cita rasa merupakan atribut makanan yang didalamnya mengandung rasa, bau, tekstur, suhu, dan penampakan makanan tersebut. Cita rasa adalah suatu bentuk kerja sama antara lima macam indera manusia, yaitu penciuman, penglihatan, perasa, pendengaran, dan perabaan (Stanner & Butriss, 2009:23).
Saputra mengatakan bahwa cita rasa merupakan hasil dari kerja sama indera manusia lebih tepatnya indera perasa, yang pada umumnya terdapat empat perasa yaitu asin, manis, pahit serta asam. (Saputra dkk, 2015) Kemudian, Saya kaitkan dengan kata berikutnya. Yaitu cinta. Maka terbentuklah sebuah susunan kata "cita rasa cinta".
Pepatah jawa mengatakan "witing tresno jalaran soko kulino, witing mulya jalaran wani rekasa". Awal dari sebuah cita rasa cinta adalah karena terbiasa, dan awal dari sebuah kemuliaan adalah karena berani sengsara.
Saya sadar, bahwa bahagia dan sengsara yang berkelindan di kehidupan 2022 saya, sebagian besar adalah karena cita rasa cinta. Cinta yang dikaruniakan kepada saya sebagai rasa, rasa yang disematkan pada dzauq sebagai penghias dalam harmoni kehidupan saya, rasa cinta terhadap lawan jenis, putra-putri sebagai keturunan nasab, serta berbagai materi dan gemerlap duniawi. Dan sudah sewajarnya jika cita rasa cinta itu muncul dan bersemat dalam sanubari saya, sebagai penghias pada syahwat kehidupan duniawi saya.
Namun selama ini, kehadiran cita rasa cinta tersebut saya sikapi dengan mengecap dan merawatnya secara logika akal kemanusiaan saja. Sehingga hampa tak berkesudahan selalu melanda di relung kalbu sanubari saya. Maka, resolusi cita rasa cinta 2023 saya adalah mengembalikan seluruh rasa kepada sang pemiliknya. Sebagaimana Allah Azza wa Jalla menjanjikan sebaik-baik tempat untuk kembali, tempat yang berisikan surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai dengan berbagai rasa. Tempat dimana dijanjikan para bidadari untuk memanjakan kesempurnaan cita rasa cinta dari sang Maha Cinta.
Dari rangkaian kisah cita rasa cinta yang telah berpaut, saya hadirkan satu hal yang disebut "asa". Asa disebut dalam KBBI bermakna harap(an); semangat. Maka asa dalam hal ini adalah sebuah resolusi yang dalam jangka pendek adalah harapan 2023.