"besok kita pergi ke desa sebelah mencari wullan,kita ajak dia pulang bersama kita,kembali berkumpul bersama - sama lagi"ajak jhoni.
Tapi nak ayah ingin bertanya satu pertanyaan sama kamu,"darimanakah harta yang kamu miliki sekarang ini???"
"bapak jangan khawatir uang ini hasi kerja keras jhoni,hasil dari buah ajaran kalian , besok jhoni ajak istri dan anak jhony ke sini untuk berkenalan sama ayah dan ibu,Ketika semuanya sudah berkumpul di sini sebelum mencari wulan saya akan menceritakan kisah panjang saya sehingga saya bisa jadi seperti sekarang ini "seru jhoni sambil berdiri.
Keesokan hari nya jhoni datang bersama istri dan anak yang berwajah kebarat- baratan,mengenakan pakaian sederhana menaiki mobil mewah mereka turun di depan gubuk tua sang ayah dan ibu,ayah ibu jhoni datang membawakan harta yang berharga milik ku,tak di sangka istri yang sangat baik hati yang bisa menghargai seorang tua jelek yang tak lain dan tak bukan orang tua jhoni ,mereka datang menghampiri orang tua jhoni dan mencium tangan keduanya sambil meminta restu dari mereka,suasana yang haru menyelimuti pertemuan keluarga yang lama terpisah.
Setelah berada di dalam rumah orang tua nya dan setelah di suguhkan minuman teh yang sangat sederhana buatan ibu jhoni, jhoni pun angkat bicara;
"seperti janji jhoni kemarin kepada ibu dan bapak,jhoni akan menceritakan bagaiman sampai saya mampu menjadi seperti saat ini,,,,,(jhoni mulai bercerita)suatu ketika saat dimana saya sampai di negri sebrang,saya berusaha mencari pekerjaan,lapar tak punya tempat tinggal itu yang sering saya rasakan,sampai suatu ketika di saat saya lapar dan tak mampu untuk bekerja lagi,saya bertemu dengan seorang kakek tua dia adalah kakek angkat dari istri saya yang cantik jelita ini pingsan karena menderita suatu penyakit akut,dan saya dengan sekuat tenaga dan tulus membantu nya menggendong nya ke rumah sakit,dan ketika dia siuman dari pingsan nya dia bertanya siapa yang membawanya ke rumah sakit,seingatnya tadi ia pingsan di jalan,dan kata suster di rumah sakitbitu,ada seorang anak gembel,kumuh dan tak berdaya yang menggendong bapak kemari dan sampai sekarang dia masih menunggu di luardan sangat cemas kelihatanya,seru sang suster,dan kakek itu meminta suster memanggil ku & memintaku untuk bertemunya dan menjaga nya di rumah sakit selama masa perawatan,di sinilah saya bertemu istri saya istri saya pertama kali nya,saking setianya saya dan merasa bertanggung jawab terhadap si kakek saya pun rela tidur di balkon rumah sakit untuk menunggu nya ,seminggu kemudian kakek ini sudah bias keluar dari rumah sakit itu dan artinya bahwa ia sudah sembuh,dan ketika iu juga saya datang menemuinya dan bahasa yang terpatah- patah saya ingin mengutarakan bahwa niat saya untuk melanjutkan perjalanan say mencari dan mengais rezki di tanah rantau ini,dan ternyata sebelum saya menyelesaikan pembicaraan kepada sang kakek,ia pun dengan senyum yang lebar dan sambil mengusap tangan nya ke kepala ku dia meminta aku untuk tinggal bersama dia dan juga cucu angkat nya,dank arena saya mengiyakan dari bahasanya sayapun di beri kesempatan untuk melanjutkan pendidikan saya yang tertunda,hingga 5 tahun berselang sebelung sang kakek meregang nyawa ia memberitahukan bahwa dulu ia adalah orang kepercayaan ayah ndari sang cucu angkat,dank arena masih saking kecil nya ayahnya tak bias memberikan wasiat ini ke anaknya,wasiat itu di titipkan ke kakek untuk di jaga,dimana wasiat itu berisi bahwa mereka mempunyai sebuah perusahaan yang mana selama ini telah menghidupi keluarga kakek dan membesarkan istri saya ini,ayah dari  istri saya ini meninggal karena ketika istri saya masih kecil ia menderita sakit jantung dan akhirnya meninggal akibat mengetahui beberapa asset perusahaan nya akan di sita karena tak mampu mengelola perusahaan itu dan ibu dari istri saya meninggal saat melahirkanya, karena kakek dan istri saya ini mempercayai saya untuk mengelola sisa asset perusahaan yang mana perusahaan itu sendir sudah dalam ambang kehancuran.setelah member kan wasiat nya kepadaku,aku di minta untuk menjaga cucu angkat nya dia dan dengan tersenyum bahagia bagai tak ada beban lagi sang kakek meregang nyawa.
Sekian tahun saya berusaha membangun perusahaan yang hampir bangkrut itu,dank arena saha keras saya,saya berhasil meningkat kan pendapatan dan melepaskan perusahaan itu dari ambang kehancuran,yang paling membuat saya lebih bangga dimana saya mempu membesarkan perusahaan itu dan melebarkan sayap nya kemana-mana dengan membuka anak cabang dimana-mana termasuk di kota - kota besar sekitar negri kita ini,dank arena saya berhutang dan saya masih ingat akan hutang sasya kepada ibu dan bapak yang mana meminjamkan saya sepasang pakaian ketika saya pergi,maka saya kembali ke kampung ini,dan membeli tanah dimana dulu nya menjadi tempat pembuangan sampah dan saya ingin mempersembahkan sekolah elit dan satu took baju dan celana untuk ibu dan bapak karena saya tau sepasang pakaian yang ibu dan ayah pinja kan ,saya tak akan mampu membayarnya dengan materi nyata,karena di dalam baju dan celana itu saya merasa kasih sayang ibu dan ayah selalu bersama ku ketika aku di tanah rantau,maka dari itu saya datang langsung dan memutuskan untuk tinggal di desa ini lagi bersama keluarga bahagia ini sambil merawat kalian berdua orang tua kandung saya dan saya yakin kita bias hidup bahagia di sini"
Dan sambil mengusap airmata nya jhoni pun bangun dari tempat duduk nya dan mengajak kedua orang tua nya bangun dari tempat duduk nya dan naik ke dalam mobil mewah mereka
" marilah yah ,buk kita cari adik aku,kita cari wulan ke desa sebelah" samsambil menatap istri dan anak nya penuh kasih sayang.
Sesampainya di desa sebrang mereka bertanya keberadaan sang adik wulan,dan ternyata usaha mereka di berkati oleh tuhan yang maha kuasa,mereka mendengar dari banyak orang - orang di situ mengenal wulan tapi dengan bahasa yang tak sedap bahwa wulan dan keluarga nya itu adalah keluarga yang pelit dan sombong,tak suka memasyarakat,dari kejauhan tampak gerbang mewah itu lah rumah wulan dan suaminya.
Jauh jhoni memposisikan mobilnya dan berjalan bersama kedua orang tua nya menuju depan gerbang rumah wulan,istri dan anak jhoni hanya menunggu dari kejauhan menatap jhoni yang begitu sayang merangkul ayah dan ibunya menuju gerbang rumah sang adik.