Ricuh gemericuh suara warga dan beberapa penduduk kursi pemerintahann desa mewarnai pembicaraan yang di hadiri kedua orang tua jhoni dan beberapa teman jhoni,dan kesepakatan juga di temui bahwa karena menurut warga bukan hanya kejadian itu saja yang di buat jhoni,masih banyak lagi keributan dan ketidak nyamanan yang di buat jhoni di kampung itu maka jhoni harus di laporkan ke polisi supaya di penjara,atau jhoni harus meninggalkan kampung itu.
Dan hal yang paling tak di sadari bahwa jhoni angkat bicara"AKUPUN TAK MAU HIDUP DI ANTARA ORANG MUNAFIK,AKU JUGA TAK MAU HIDUP DI ANTARA ORANG YANG MENGANGGAP KU TAK ADA,MENDINGAN AKU HIDUP DIMANA ORANG MASIH BISA MENGHARGAI ORANG LAIN,DAN HARI INI PUN AKU KELUAR DARI DESA INI" seru jhoni dengan nada sedikit marah dan sedih,
ketika hendak meninggalkan balai desa jhoni berbalik dan berkata "SATU LAGI YANG KALIAN HARUS TAU DAN PAHAMI,HARI INI SAYA TINGGAL KAN KAMPUNG INI,SAYA TAK MAMPU APA-APA,SAYa  DUDUK DI BANKU KELAS 2 SMP,AKAN TETAPI SUATU SAAT NANTI SAYA AKAN DATANG KE KAMPUNG INI DAN AKAN DUDUK UNTUK MEMERINTAH DAN MEMBANGUN DESA INI PENUH KASIh DAN SAYANG YANG SAYA MILIKI".jhoni pun meninggalkan balai desa dan pulang ke rumah untu mempersiapkan dirinya pergi.
Sambutan yang tak di harapkan dari jhoni bahwa orang tuanya pun tak menginginkan nya lagi hadir di rumah itu,"PERGI SAJA KAU JHONI,KAU SUDAH HANCURKAN MARTABAT KELUARGA KITA YANG SUDAH HANCUR,KAMI MENYESAL MELAHIRKAN KAMU KE BUMI INI,PERGI KAU JANGAN PERNAH KEMBALI!!!!KARENA KAMI PUN TAK PUNYA DAN TAK MAU MILIKI ANAK SEPERTI KAMU,NAN KELAK NANTI ADIK MULAH YANG KAMI BANGGAKAN INI MENJADI KEHORMATAN KLELUARGA,TAK SALAH LAGI KAMI BERIKAN PERHATIAN INI UNTUK NYA,KAU LAH ANAK SIALAN,PERGI KAU,JANGAN KEMBALI" teriakan sang ayah melenking di depan pintu,pantas sang ayah tadi bergegas pulang ke rumah,ternyata memnanti jhoni sampai di rumah untuk membuang kata-kata itu.
Jhoni pun tersenyum dan berkata "AYAH,IBU JHONI MINTA MAAF,ATAS APA YANG JHONI PERBUAT,TERSERAH APA YANG KALIAN KATAKAN,TAPI JHONI TETAP MENGANGGAP KALIAN ORANG TUA JHONI,JANGAN LAH KALIAN DENGAR KATA TETANGGA KARENA SEMUA ITU TAK BENAR" ,,,,,lalu ayah nya berkata "TAK USAH KAU ANGGAP KAMI ORANG TUA MU,KARENA KAU TAK PANTAS KAMI ANGGAP SEBAGAI ANAK"
Dan dengan sedikit murung jhoni berkata ''pak,NANTI JIKA SUATU SAAT NANTI AKU KEMBALI,AKU BERHARAP BISA MEMBAHAGIAKAN KALIAN" dan tetesan air mata menyusl di pipi.
"JANGAN KAN HARTA YANG KAU BAWA,KAMI BERDUA TAK BERHARAP SEDIKITPUN DARI KAMU,JANGAN KAN NASI SEPIRING,SEBUTIR PADI DAN SETETES AIR PUN KAMI TAK SUDIH MENERIMANYA,KARENA SUDAH LAH PASTI ITU MAKANAN HARAM,DAN AGAR KAMU TAU JHONI,ADIK MU INILAH YANG AKAN MEMBAWA DAN MENJADI KEBANGGAAN KELUARGAMU INI,SEKARANG PERGILAH KAU ANAK SIAL"seru sang ayah dengan nada yang tak mengenakan.
Sambil membalikan badan dan tetesan air mata penyesalan jhoni berjalan keluar halaman rumah sederhana itu,ketika hampir melangkah keluar pagar pembatas rumah ia menoleh dan berkat "AKU PINJAM BAJU YANG KU PAKAI INI DARI KALIAN,SUATU SAAT AKAN KU BAYAR DENGAN SEJUTA KEMEWAHAN DAN KASIH SAYANG YANG HALAL UNTUKÂ KALIAN"
Dan dengan nada keras sambil membanting pintu rumah ayah nya berkata "PERGILAH KAU "
Berjalan keluar desa tak tentu arahnyamenumpangi kendaraan yang dapat di tumpangi dengan Cuma- Cuma,mendapatkan makan dari belas kasihan dari pejaja makanan yang dia temua di jalanan dengan bayaran mencuci piring,dan kembali melanjut kan perjalanan,menaiki kapal menyebrang lautan menuju negri tetangga yang dia pun tak tau kemana arah nya.
Di kampung asal jhoni,setelah perginya jhoni masih saja terjadi keributan dan kesnjangan di antara mereka,sang ayah dan ibu pun sudah melupakan sang anak,17 tahun sudah berlaluwulan pun sudah tumbuh dewasa menjadi gadis belia yang cantik jelita,akan tetapi karena di besarkan denagan kasih sayang yang berlebihan wulan pun menjadi manja dan tak karuan hidupnya,bahkan yang lebih parah lagi wulan pun tak menerima keadaan ekonomi keluarganya,selalu memaksakan kehendaknya kepada orang tuanya,pacaran adalah kerjaan yang sering dan paling suka di lakukan nya,hingga suatu saat dimana wulan bertemu dengan pemuda yang berparas tampan dan kaya pula,ANDRE begitulah nama sang pangeran wulan,namun sayang nya hati nya tak serupawan wajah nya ,terkenal pelit dan sombong,pemuda inilah yang menyebabkan kepergian jhoni,akan tetapi tidak lah menjadi masalah bagi wulan,dan pada akhirnya wulan pun di nikahi oleh sang pangeran tampan akan tetapi sombong dan pelit.