"siapa buk?" tanya sang suami kepadanya,
"ini dia sang pemilik lahan yang akan di gusur,dia hendak meminta secangkir the di gubuk kita"dan pengusa itu berlari dan berusa meraih tangan bapak itu sambil mencium tangan nya dan meneteskan air mata,"apa kabar pak?' tanya pengusaha itu
"siapakah anak ini,serasa tak asing di hati?" tanya bapak kepada pengusaha itu, lalu pengusaha itu pun tersenyum sambil menanyakan dimanakah anak ibu dan bapak ,????
dan dengan bangganya bapak tua itu menjawab" kami mempunyai seorang anak perempuan,dia sudah menikah dengan laki - laki dari desa tetangga tak jauh dari desa ini,tapi sudah lama dia tak pulang sejak dia menikah,mungkin dia sibuk bersama suaminya",lalu ibu tua keluar dari dapur kecil dan membawakan dua gelas the panas buatan nya,
dan dengan sengaja pengusaha itu menjatuhkan satu gelas dari cangkir the itu,dan meminta maaf dan berkata " maaf kan saya buk,tapi sudih kah ibu dan bapak minum teh ini bertiga bersama saya?"sambil meneteskan air mata rasa terharunya dia terhadap kasih sayang yang di berikan kedua orang tua itu kepada anak perempuan mereka
"kenapa tidak" sambar pak tua itu.
"siapakah gerangan nama anak muda yang baik hati ini? yang sudih mampir ke gubuk tua nan kumuh kami ini?"tanya pak tua kepada anak muda itu
Dengan gugup anak itu menjawab"sa....sa....sayyyyaaaaa jhhoooooo.........jjhoonnniiii pak,jhoni anak bapak dan ibu yang telah hampirr 19 tahun meninggalkan kampung ini,meninggalkan ibu dan bapak sengsara seperti ini" sambil mencium tangan bapak dan ibu tua itu yang tak lain dan tak buka adalah orang tua kandung nya sendiri.
"maafkan saya pak ,buk,saya ingin tinggal bbersama kalian lagi di sisa hidup kalian,saya ingin mengabdikan hidup saya hanya untuk bapak dan ibu,bahkan sekolah yang akan saya bangun nanti pula saya akan persembahkan kepada ibu dan bapak juga masyarakat desa ini pak,tapi izinkan saya mengabdikan diri kepada sisa hidup kalian,saya sayang pada kalian,saya mohon"
dan dengan terharu sang ayah berkata " kemana saja kamu nak,kenapa baru sekarang kamu pulang,selama ini kami merindukan mu,kenapa kamu benar-benar meninggalkan kampung ini,meninggalkan kami semua?"sambil mengusap kepala sang anak dan menetes kan air maTA.
"sudah lah pak , lupakan yang sudah-sudah,saya ingin memulai hidup kita dengan yang baru bersama kalian" sambil mengusap wajah yang penuh linangan air mata sang ayah dan ibu.