Mohon tunggu...
D- Nyota
D- Nyota Mohon Tunggu... -

Tuhan akan selalu mencintai meski berkai kali dikhianati \r\n

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Yang Terampas dari Setiaku

29 Mei 2015   08:09 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:29 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Kini jantungku berdegup tak beraturan. Aku pun keluar rumah memastikan bahwa masih ada warga penduduk yang berjaga di pos kampung. Aku jadi teringat pesan suami untuk tidak keluar rumah sampai menunggunya datang sendiri. Namun suamiku, saat ini bukan aku yang menunggumu namun kau yang telah menungguku lama dipembaringan sana. Aku masih perlu menata hati untuk melihat kenyataan yang akan ku lihat nanti.

****

Alhamdulillah kendaraan tetangga sebelah melaju cepat.  Langkah kakiku berderap kencang, seakan berlari mengejar angin malam yang akan hilang diterpa fajar.

Perlahan aku membuka pintu kamar dimana suamiku berbaring disana. Ingin rasanya menangisi cobaan yang tiba-tiba hadir. Ku tarik nafas panjang kemudian menghembuskannya pelan hingga semua beban ikut hanyut bersamanya.

Aku akan terus menatapi wajah sendunya, wajah yang selalu membuat duniaku tersenyum karenanya, wajah yang selalu menyapu kesedihan dan kegundahan dalam hatiku, wajah yang tak mungkin tergantikan meski kini renta usianya, kisut pancaran wajahnya menghadirkan kesunyian, wajah yang sama saat pertama kali aku bersanding dipelaminan dulu.

Aku disini memeluk asa sendiri. Menepikan hati dari semua resah yang menggerogoti. Sandarkanku pada satu yang takkan pergi.  Ilahi robbi… ku bersimbuh  untuk kesembuhan seorang yang sangat berarti dalam hidupku dan kini terbaring lemah tak berdaya. Ya Rob, sembuhkanlah suamiku.

KOMA…. Sebelum ia mencapai titik akhir penghujung kehidupan.

Sepoi angin malam yang menderap masuk tirai jendela seakan menghembuskan firman Allah : Dan sesungguhnya Kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang sabar dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.

***

Esoknya tetangga rumah saling berkunjung, namun bising-bising aneh dan pandangan yang tak biasa dari tetangga terdekat menimbulkan keraguan dalam batinku. Apa gerangan yang terjadi? Aku takkan berburuksangka.

" Bu, motor suami ibu masih dalam tanganan kami. Kami masih melakukan pemeriksaan kembali apakah suami anda terlibat dalam kasus pesta narkoba " ujar polisi yang terburu-buru datang kerumah sakit hanya sekedar melakukan pendataan kemudian berlalu pergi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun