Lalu siapa perempuan yang setiap Minggu pagi kulihat? Perempuan yang berhasil mengalahkan kilaunya matahari, mengalahkan sejuknya embun dan memesonakan alam. Siapa perempuan yang selalu melukis kehidupan, yang tak pernah kutahu bagaimana caranya. Lalu siapa perempuan yang membuatku bersaksi pada Tuhan bahwa aku telah mencintainya?
“Perempuan itu adalah aku, Melati. Yang kau adukan keindahannya pada Tuhan, pada ilalang dan pada kelinci yang berlompatan. Perempuan yang membuatmu terkagum tiada kira. Aku Melati. Dan akulah perempuan yang selalu melukis kehidupan. Karena aku merindukan kehidupan yang kau lalui sekarang. Jangan kau tanyakan aku di mana. Aku ada di sini, di danau ini dan melukis kehidupan.
***
“Untunglah kau masih di sini.” Aku menambahkan, “kenapa kau terus saja menggambar kehidupan?”
“Aku merindukan kehidupan.”
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H