Mohon tunggu...
Mas Hartoko
Mas Hartoko Mohon Tunggu... -

Saya bukan siapa-siapa, namun suka akan dunia tulis-menulis dan diskusi/kajian keilmuan.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Artikel Utama

Komidi Memedi

9 Januari 2014   13:01 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:59 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Juga tak sungkan mendongkrak harga elpiji hingga melangit

Dan, seperti publik memprediksi

Demi mengais simpati yang tersandra kebijakan populis

Kau mentahkan dan cabut kemanjaan sehingga pejabat tak perlu berobat ke luar negeri

Kau anulir kenaikan harga elpiji yang selangit hingga memantik kegirangan pendamba subsidi

Lalu kau giring opini dan pencitraan, bahwa kau adalah pahlawan rakyat miskin

Di tengah kabut dan kalut euforia kebijakan yang bias

Di tengah pertarungan politik dalam hajatan demokrasi lima tahunan

Lewat corong koran, televisi, juga media online, dan media sosial yang kau punya

dengan lantang kau berseru:

"Wahai rakyat dan bangsaku

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun