Juga tak sungkan mendongkrak harga elpiji hingga melangit
Dan, seperti publik memprediksi
Demi mengais simpati yang tersandra kebijakan populis
Kau mentahkan dan cabut kemanjaan sehingga pejabat tak perlu berobat ke luar negeri
Kau anulir kenaikan harga elpiji yang selangit hingga memantik kegirangan pendamba subsidi
Lalu kau giring opini dan pencitraan, bahwa kau adalah pahlawan rakyat miskin
Di tengah kabut dan kalut euforia kebijakan yang bias
Di tengah pertarungan politik dalam hajatan demokrasi lima tahunan
Lewat corong koran, televisi, juga media online, dan media sosial yang kau punya
dengan lantang kau berseru:
"Wahai rakyat dan bangsaku