Tapi ayah yang selama ini terus bersikeras menentang impianku, ternyata dengan caranya sendiri yang tidak kuketahui, berusaha melindungi mimpi itu untukku. Saat aku diceritakan tentang hal ini, aku langsung menangis sejadi-jadinya.
Kang Hodong: Berapa lama hingga akhirnya kau bisa kembali ke atas panggung?
Kyuhyun:
Aku kembali setelah 5 bulan, saat itu, ketika aku kembali bernyanyi di atas panggung, hingga lagu usai, tak peduli apa dia fans SJ atau fans artis lain, setiap kali aku muncul mereka terus berteriak menyemangatiku. Aku begitu terharu dan merasa seperti terlahir kembali. Bisa kembali bernyanyi, kembali beraktifitas dengan member yang lain, bisa melihat para penggemarku, bisa berjalan, mampu menyantap makanan dan melanjutkan hidup, aku sangat mensyukuri akan semua itu.
Aku berterima kasih kepada ayah, yang terus melindungi impianku hingga saat-saat terakhir dan pada Eunhyuk, yang pertama berlari menghampiriku, dan terus menggenggam tanganku erat sambil berdoa di sisiku.
Kecelakaan mobil terjadi pada bulan April 2007.
Dia berkata, “Waktu itu saya berpikir bahwa aku akan mati. Aku koma selama 4 hari. Dokter mengatakan bahwa aku punya kesempatan hanya 20% dengan tulang rusuk dan paru-paru yang telah hancur. “
Kyuhyun menambahkan, “Ayah mengatakan kepada dokter untuk tidak mengambil vokalku untuk di operasi hingga aku masih bisa bernyanyi. Setelah itu, ketika aku mengetahui kebenaran itu aku menangis. Itu karena ayah selalu keberatan aku menjadi seorang penyanyi, namun ia telah melindungi impianku untuk menjadi seorang penyanyi."
Kyuhyun harus menunggu waktu 5 bulan untuk pulih dari kecelakaan itu, “Aku merasa seperti aku menjalani kehidupan baru.”
Mereka cakep? Well, cakep atau enggaknya mah relatif, ya. Tapi cakepnya kan karena oplas. Hmm, ya, beberapa memang ada yang oplas. Dan oplas tetep haram bagi saya, kecuali ada indikasi medis harus dilakukan. Berarti kamu sukanya yang palsu, dong, udah tau kan mereka oplas? Well, rasanya nggak adil kalau kita ngejust dari ngeliat covernya doang, karena sungguh, jauh di belakang itu semua, ada alasan kenapa sesuatu bisa terjadi. Seandainya kita yang tinggal di sana, dikepung oleh budaya yang nggak sehat, dan jauh dari pemahaman agama (well, Korea banyak atheis), mungkin kita akan menjadi salah satu dari mereka yang melakukan oplas juga. Do something, dakwah, mungkin, menyelamatkan generasi berikutnya. Lagipula, kadang saya pikir, setidaknya mereka mengakui kalau mereka melakukan oplas itu. Itu aja. Parah banget, akhwat mengidolakan non muslim. Mengambil pelajaran dan kebaikan dari seseorang, rasanya tak apa. Udah bukan jamannya, buu. Hehe, tua itu emang ukurannya siapa? Mirip seseorang? Whoaaaaaa, siapa siapa siapa? Siapa yang mirip mereka?
Bagi saya, kisah mereka mengingatkan saya kembali akan dreambook yang udah lama nggak saya liat. Itu yang terpenting. Membuat saya semangat lagi, menuliskan goal-goal baru yang udah lama ada di pikiran tapi nggak pernah berani lagi saya tuangkan. Mereka seolah mengejek saya, karena di umur segini, saya belum menelurkan karya apa-apa. Panggung mereka membuat saya mendidih, bahwa saya, harus juga bisa berprestasi seperti mereka. Bahwa kejenuhan yang mengepung saya bukanlah apa-apa dibandingkan mereka. Kesuksesan dan kerja keras mereka membuat saya malu telah mengeluh, sekalipun keluhan itu masih hanya di dalam hati saja.