Science Valley 66: (Kedaluarsa Teori Komunikasi - Siklus Komunikasi) Indonesia
Lalu, apa masalah (kedaluwarsa teori komunikasi - siklus komunikasi) Indonesia (dan dunia)?
PENEMUAN yang paling luar biasa yang dibuat oleh para ilmuwan adalah ilmu itu sendiri (Gerard Piel).
FEELING IS BELIEVING. Kali ini, membahas buku ILMU KOMUNIKASI – Teori dan Praktek (Onong Uchjana Effendy, 2001), dibandingkan dengan (R)Evolusi Ilmu - Paradigma Baru Milenium III, yang berpatokan pada syarat keteraturan atau sistem ilmiah ilmu TQZ Scientific System of Science, dibahas hanya beberapa hal. Sekali lagi, bukan berarti hanya masalah itu saja yang harus diperbaiki atau ditulis ulang.
Mari mulai membahas buku ILMU KOMUNIKASI – Teori dan Praktek (Onong Uchjana Effendy, 2001).
Paradigma Lama: BAB I B PENGERTIAN DAN PROSES KOMUNIKASI (Hal. 9-31).
“Harlord Lasswell,..cara yang baik untuk menjelaskan komunikasi ialah menjawab pertanyaan sebagai berikut: Who Says What In Which Channel To Whom With What Effect? Paradigma Lasswel di atas menunjukkan bahwa komunikasi meliputi lima unsur sebagai jawaban dari pertanyaan yang diajukan itu, yakni: Komunikator (communicator, source, sender), Pesan (message), Media (channel, media), Komunikan (communicant, communicate, receiver, recipient), Efek (effect, impact, influence) (10).
Wilbur Schramm,...menyatakan bahwa komunikasi akan berhasil apabila pesan yang disampaikan oleh komunikator cocok dengan kerangka acuan (frame of reference), yakni paduan pengalaman dan pengertian (collection of experiences and meanings) yang pernah diperoleh komunikan...Dalam proses komunikasi antar persona (interpersonal communication) yang melibatkan dua orang dalam situasi interaksi, komunikator menyandi sesuatu yang melibatkan dua orang dalam situasi interaksi, dan komunikan mengawas sandi pesan tersebut. Sampai disitu komunikator menjadi encoder dan komunikan menjadi decoder.
Untk jelasnya, jika komunikator itu bernama A dan komunikan itu bernama B, maka selama komunikasi berlangsung antara A dan B itu, akan terjadi penggantian fungsi secara bergiliran sebagai encoder dan decoder. Jika A sedang berbicara, ia menjadi encoder, dan B yang sedang mendengarkan menjadi decoder. Ketika B memberikan tanggapan dan berbicara kepada A, maka B kini menjadi encoder dan A menjadi decoder. Tanggapan B yang disampaikan kepada A itu dinamakan umpan balik atau arus balik (feedback).
Umpan balik memainkan peranan yang amat penting dalam komunikan sebab ia menentukan berlanjutnya komunikasi atau berhentinya komunikasi yang dilancarkan oleh komunikator (13-14)...Tatap muka (face to face communication), tanggapan komunikan dapat segera diketahui. Umpan balik komunikasi seperti itu bersifat langsung, karena itu dinamakan umpan balik seketika (immediate feedback)...Komunikasi bermedia yang umpan baliknya tertunda (delayed feedback), komunikator mengetahui tanggapan komunikan setelah komunikasi selesai, ada kalanya umpan balik ini harus diciptakan mekanismenya (15). Umpan balik dalam komunikasi bermedia, terutama media massa, biasa ...tanggapan atau reaksi khalayak kepada komunikator memerlukan tenggang waktu (17).
Model proses komunikasi yang ditampilkan Philip Kotler .., berdasarkan paradigma Harlord Lasswel...unsur-unsur dalam proses komunikasi itu adalah sebagai berikut: Sender,..Encoding,..Message,..Media,..Decoding,..Receiver,..Response,..Feedback,.. Noise (Onong Uchjana Effendy, 2001: 18-19).
Paradigma Baru Milenium III: Siklus Komunikasi (Bahasan bandingan ringkasan BAB I B PENGERTIAN DAN PROSES KOMUNIKASI, Hal. 9-31).
Dalam paradigma baru, mengenai proses komunikasi tentang Umpan Balik atau Feedback, “TQZ Management Communication Cycle of Top-down – Bottom–up – Path(s) (Lihat Diagram, 2000). (Maaf diagram tidak ditampilkan di sini).
Dalam struktur TQZ Benchmark Leap Zonerdinate,terdapat TQZ Management Communication Cycle, yaitu Top-down dan Bottom-up yang terletak sejajar di sisi kanan dan kiri lingkaran, memiliki arti sama penting yang berputar bergantian dalam sebuah lingkaran komunikasi. Pada lingkungan relatif stabil, Top-down acuan pemicu siklus dengan desain produk sudah ada dari atas (produsesn), dan dilanjutkan dengan evaluasi produk yang diharapkan diterima, yang juga dari atas pandangan produsesn terhadap harapan bawahan (konsuemen) berupa inspeksi atau audit. Artinya, Bottom-up juga terjadi, tetapi Quasi Bottom-up (Bottom-up Semu)! Mengapa? Karena evaluasi yang didapat hanya informasi dari bawah (konsumen), bukan sebuah komunikasi.
Contoh, beberapa perusahaan atau organisasi memiliki Central Control Department (CCD), yang rutin mengirim polisi CCD Field atau Internal Auditor mencari-cari kesalahan (yang pasti ditemukan. Dengan asumsi, jika tidak menemukan berarti mereka tidak beres bekerja.) Hasilnya, iklim kerja tidak kondusif. Manajemen operasional berusaha memberi laporan manis ‘Asal Atasan Senang’ dan masalah sesungguhnya tersembunyi, yang laun menjadi penyakit membuat perusahaan, divisi, produk atau jasa lumpuh, kemudian tersingkir oleh pesaing. Contoh lain, riset mengandalkan angka kuantitatif penjualan tinggi dianggap konsumen berminat terhadap produk. Padahal, mungkin saja sebagian besar kecewa namun tak bicara. Dan, bisa dipahami jika dikatakan Classic Marketing hanya (menekankan) pendekatan Top-down saja.
Sebenarnya, baik lingkungan stabil, apalagi berubah-ubah oleh persaingan sengit Top-down dan Bottom-up, tidak dapat dipisahkan, berdiri sendiri, atau salah satunya dianggap lebih penting. Hanya saja, karena persaingan ketat kemunculan produk baru lebih kerap dari Bottom-up acuan-acuan pemicu siklus komunikasi bagi SHP.
(Untuk memulai sesuatu yang belum ada, paradigma TQZ siklus dimulai TQI, sedang yang sudah ada dimulai TQO). Sederhananya, siklus komunikasi lingkungan stabil Top-down dan Quasi Bottom-up (Bottom-up Semu), dengan usaha produk atau jasa sebatas evolusi di mana produsen adalah raja. Sedang lingkungan berubah-ubah Top-down dan Bottom-up dengan usaha produk atau jasa terjadi (r)evolusi, atau evolusi dan revolusi berlangsung bersamaan di mana konsumen adalah raja.
Siklus komunikasi ini semakin kencang putarannya bila tren pasar cepat bergeser dan segmen produk semakin perorangan. Satu putaran sempurna komunikasi ini secara ilmiah adalah Hukum TQZ XVI: TQZ Communication Cycle (Diagram, 2000): Cz = 2Zi/D atau 2C(ommunica)z(ain) = Z(ain)i(nformation)/D(ay), atau Siklus Komunikasi Sempurna sama dengan Kesempurnaan Informasi berbanding terbalik dengan Hari kerja. (Communicazain adalah satu siklus komunikasi sempurna di mana pesan dipindahkan kepada penerima dan penerima kembali menyampaikan hasil tanggapan kepada penyampai sebelumnya dalam hari kerja)”.
Hukum TQZ XVI mengenai komunikasi ini adalah turunan Hukum I TQZ, yang telah dijelaskan pada Science Valley 17: (Kedaluwarsa Sistem Kualitatif Ilmiah) Indonesia, “Satuan ZQD adalah padanan dan pasangan standar satuan ukuran pokok mks ditetapkan General Conference on Weights and Measures dengan m(eter) untuk Panjang, kg (kilogram) untuk Massa, s(econd/detik) untuk Waktu. Ini demonstrasi penerapan sederhana Hukum I TQZ R(esponsiveness) = Z(ain)/D(ay), atau Tanggapan sama dengan Sempurna berbanding terbalik dengan Hari Kerja untuk usaha apa pun. (Padanan v = s/t atau Kecepatan = Jarak/Waktu sistem mks). Artinya, misal, jika seseorang menerima surat adalah TQI (1Z) (untuk sesuatu yang belum ada siklus mulai TQI, yang sudah ada mulai TQO), TQT Memutuskan membalas (2Z), TQO Menulis balasan (3Z), TQC Mengkoreksi (4Z) dan TQS Mengirim balasan (5Z). Cepat, lambat atau mandek tanggapan terhadap suatu masalah atau kemajuan dapat diukur antar tahap atau keseluruhan level kesempurnaan usaha. Hukum ini berlaku untuk menanam padi, layanan rumah sakit, penanganan kasus hukum, proses pendidikan, janji politik, pemecahan masalah dan lain-lain”.
Jadi, jelas masalah (kedaluarwa teori komunikasi – siklus komunikasi) Indonesia (dan dunia)? Mari belajar, mengajar dan mengelola apa pun dengan sistem ilmiah ilmu dengan Paradigma Baru Milenium III yang dalam, jelas dan luas, agar lebih baik.
ALAM semesta ini penuh dengan hal-hal magis sabar menunggu akal kita untuk tumbuh lebih tajam (Eden Phillpotts).
BAGAIMANA Strategi Anda?
Rujukan: Copyright © Qinimain Zain
1. Onong Uchjana Effendy, ILMU KOMUNIKASI – Teori dan Praktek, 2001: 10, 13-13-15, 17-19, Remaja Rosda Karya, Cetakan kelimabelas, Bandung.
2. Qinimain Zain, Strategi (R)Evolusi Sistem Ilmu, Tablomagazine BISNIS No. 17/II/27 Februari – 12 Maret 2005 : 10 (TQZ Scientific System of Science Diagram).
3. Qinimain Zain, (Revisi) Strategi (R)Evolusi Siklus Komunikasi, Tablomagazine BISNIS No. 25/II/23 Juni – 06 Juli 2005: 10 (TQZ Benchmarking Leap Zonerdinate Diagram).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H