Mohon tunggu...
Qinimain Zain
Qinimain Zain Mohon Tunggu... profesional -

Scientist & Strategist (QPlus Management Strategies - Consultant)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Masalah (Kedaluwarsa Teori Komunikasi - Umpan Balik) Indonesia

15 April 2016   02:50 Diperbarui: 15 April 2016   03:14 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

 Science Valley 66: (Kedaluarsa Teori Komunikasi - Siklus Komunikasi) Indonesia

Lalu, apa masalah (kedaluwarsa teori komunikasi - siklus komunikasi) Indonesia (dan dunia)?

PENEMUAN yang paling luar biasa yang dibuat oleh para ilmuwan adalah ilmu itu sendiri (Gerard Piel).

FEELING IS BELIEVING. Kali ini, membahas buku ILMU KOMUNIKASI – Teori dan Praktek (Onong Uchjana Effendy, 2001), dibandingkan dengan (R)Evolusi Ilmu - Paradigma Baru Milenium III, yang berpatokan pada syarat keteraturan atau sistem ilmiah ilmu TQZ Scientific System of Science, dibahas hanya beberapa hal. Sekali lagi, bukan berarti hanya masalah itu saja yang harus diperbaiki atau ditulis ulang.

Mari mulai membahas buku ILMU KOMUNIKASI – Teori dan Praktek (Onong Uchjana Effendy, 2001).

Paradigma Lama: BAB I B PENGERTIAN DAN PROSES KOMUNIKASI (Hal. 9-31).

“Harlord Lasswell,..cara yang baik untuk menjelaskan komunikasi ialah menjawab pertanyaan sebagai berikut: Who Says What In Which Channel To Whom With What Effect? Paradigma Lasswel di atas menunjukkan bahwa komunikasi meliputi lima unsur sebagai jawaban dari pertanyaan yang diajukan itu, yakni: Komunikator (communicator, source, sender), Pesan (message), Media (channel, media), Komunikan (communicant, communicate, receiver, recipient), Efek (effect, impact, influence) (10).

Wilbur Schramm,...menyatakan bahwa komunikasi akan berhasil apabila pesan yang disampaikan oleh komunikator cocok dengan kerangka acuan (frame of reference), yakni paduan pengalaman dan pengertian (collection of experiences and meanings) yang pernah diperoleh komunikan...Dalam proses komunikasi antar persona (interpersonal communication) yang melibatkan dua orang dalam situasi interaksi, komunikator menyandi sesuatu yang melibatkan dua orang dalam situasi interaksi, dan komunikan mengawas sandi pesan tersebut. Sampai disitu komunikator menjadi encoder dan komunikan menjadi decoder. 

Untk jelasnya, jika komunikator itu bernama A dan komunikan itu bernama B, maka selama komunikasi berlangsung antara A dan B itu, akan terjadi penggantian fungsi secara bergiliran sebagai encoder dan decoder. Jika A sedang berbicara, ia menjadi encoder, dan B yang sedang mendengarkan menjadi decoder. Ketika B memberikan tanggapan dan berbicara kepada A, maka B kini menjadi encoder dan A menjadi decoder. Tanggapan B yang disampaikan kepada A itu dinamakan umpan balik atau arus balik (feedback). 

Umpan balik memainkan peranan yang amat penting dalam komunikan sebab ia menentukan berlanjutnya komunikasi atau berhentinya komunikasi yang dilancarkan oleh komunikator (13-14)...Tatap muka (face to face communication), tanggapan komunikan dapat segera diketahui. Umpan balik komunikasi seperti itu bersifat langsung, karena itu dinamakan umpan balik seketika (immediate feedback)...Komunikasi bermedia yang umpan baliknya tertunda (delayed feedback), komunikator mengetahui tanggapan komunikan setelah komunikasi selesai, ada kalanya umpan balik ini harus diciptakan mekanismenya (15). Umpan balik dalam komunikasi bermedia, terutama media massa, biasa ...tanggapan atau reaksi khalayak kepada komunikator memerlukan tenggang waktu (17).

Model proses komunikasi yang ditampilkan Philip Kotler .., berdasarkan paradigma Harlord Lasswel...unsur-unsur dalam proses komunikasi itu adalah sebagai berikut: Sender,..Encoding,..Message,..Media,..Decoding,..Receiver,..Response,..Feedback,.. Noise (Onong Uchjana Effendy, 2001: 18-19).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun