DN gaet PKS, No.3 Cabup import, No.1 paslon paling senior
Akhirnya, tibalah pada waktu ditetapkannya paslon(pasangan calon) cabup-cawabup kab.bandung 2015-2020 oleh KPU Kab.bandung. Dihasilkanlah 3 paslon yang akan mengikuti proses pemilukada dengan nomor urut :
- KH.Sofyan Yahya, MA Â - Drs H.Agus Yasmin, SIP, MSi
- H.Dadang M Naser SH, SIp, MIp - H.Gungun Gunawan, S.Si, M.Si
- H.Deki Fajar, SH - Dony Mulyana Kurnia, ST
Semua kandidat menarik untuk dibahas, namun terlebih dahulu penulis akan bahas terkait pasangan no urut 2.
Dalam kurun dua pilkada kab.bandung terakhir, PKS selalu menjadi batu sandungan bagi calon incumbent. Namun tidak dengan pemilukada tahun ini, PKS merapat ke DN yang pada pemilu terakhir keduanya saling berhadapan. Penulis masih ingat pada pemilukada tahun 2009, saat masih berada dibangku putih abu, persaingan kang DN dan kang Ridho dari PKS sangat ketat, hingga hasil perhitungan suara akhir pun sangat tipis kalo tidak salah. Maka tidak heran saat DN gaet PKS, hal ini menimbulkan beragam pertanyaan pada pikiran penulis sebagai outsider, apakah 'kemesraan' ini ada hubungannya dengan koalisi merah putih (KMP)?mengingat hubungan ARB yg dekat dengan petinggi PKS, atau tawaran politik PKS yang kuat dalam pengamanan kursi 1 untuk DN? hal ini karena kader PKS terkenal militan dan loyal terhadap partai, sehingga dengan status calon independen ditengah kisruh partai golkar, DN harus mempunyai basis massa loyal dan setia untuk pemenangannya. Sedangkan dari sisi PKS sendiri, sepertinya elektabilitas kang Gungun gunawan masih kalah dari cabup pemilukada sebelumnya kang ridho, bahkan pada pileg 2014 kang gungun gagal jadi anggota DPRD kab.bandung untuk dapil 1 [sumber], meski sebelumnya beliau pernah menjabat sebagai anggota DPRD kab.bandung pada periode 2009-2014 .Akan tetapi hal yang patut dicermati gun-gun gunawan berhasil mengalahkan 13 calon wakil bupati untuk mendampingi DN yang diseleksi langsung oleh tim verifikasi, berarti ada alasan kuat mengapa DN bersama timnya memilih gungun dan PKS untuk berjuang bersama [sumber]. Selain itu politisi muda PKS ini terlihat lebih low profile jika dilihat dari FansPage Facebook nya yang aktif dan update. Dari sisi kekayaan, pasangan ini merupakan paslon termiskin dibanding yang lain, dan hanya kang gungun yang kekayaannya tidak sampai angka milyaran rupiah diantara semua calon bupati dan wakil bupati. yang ada
Untuk pasangan Deki-dony, yang menarik adalah jika dilihat dari profil keduanya, mereka bukan warga asli kabupaten bandung (alias import) dari kota bandung. Kang deki beralamat di lengkong sedangkan kang dony beralamat di sumur bandung [sumber]. Selain itu pada awal pencalonannya, kang deki mendapatkan pertentangan dari internal PDIP (beberapa DPC) yang sedari jauh mengusung agung sebagai cabup, karena diklaim mempunyai elektabilitas paling tinggi diantara kandidat calon bupati PDIP yang lain. Namun entah bagaimana pertimbangannya, yang jelas pada akhirnya kang deki lah yang menjadi calon bupati yang diusung PDIP dengan wakilnya kang dony dari demokrat. Demokrat sendiri akhirnya harus senasib dengan PKS yang menjadi calon orang no 2 di kabupaten bandung, mungkin ini juga yang menjadi alasan dede yusuf ataupun ajeng mundur ditengah jalan, apakah DPD demokrat kab.bdg tidak cukup pede untuk mengusung calon bupati?. Terlepas dari urusan itu, pasangan deki-dony merupakan paslon paling kaya diantara yang lainnya berdasarkan laporan harta kekayaan yang diserahkan kepada KPU kab.bandung [sumber]
Sedangkan pasangan sofyan-agus, didominasi oleh KH Sofyan yang merupakan salah satu tokoh NU berpengaruh di Kab.Bandung dan kang agus merupakan ketua DPD partai nasdem 2015. Diantara paslon lain, pasangan ini merupakan yang paling senior dari sisi usia. Penulis tidak tahu banyak tentang pasangan no urut 1 ini, karena kurang mengikuti perkembangannya. Terkait info lengkap pasangan ini bisa dilihat di website nya [sumber]. Meski website ini terkesan dibuat seadanya, tapi penulis apresiasi atas usaha untuk menyajikan informasi terbaru dari pasangan ini.
Â
Apa karya mereka?
Bagi penulis yang notabene bukan orang dekat dan tidak berafiliasi dengan pasangan manapun, sangat bingung memilih mana yang terbaik diantara paslon? Sudah tidak kenal, susah pula cari informasi , rekam jejak, ataupun biografi mereka, maklum hanya bermodalkan search engine dari 'mbah' google dkk. Mau audiensi secara langsung dengan masing-masing calon, sudah terlambat dan pasti mereka tidak ada waktu, tetapi tidak mungkin jika harus mengikuti semua agenda yg disusun KPU untuk mengenalkan tiap paslon, karena penulis ada tanggung jawab yang harus ditunaikan (kerja). Sebab dari kurangnya informasi, berakibat tidak kenalnya secara menyeluruh untuk membandingkan apple to apple antara semua paslon secara objektif.
Dari sedikit informasi yang didapatkan, hampir semua paslon memiliki deretan pengalaman kerja dan pengalaman organisasi dengan jabatan strategis. Lantas apa yang telah mereka lakukan untuk kabupaten bandung sebelumnya? gagasan apa yg telah mereka sampaikan untuk kabupaten bandung lebih baik? apa karya yg telah dihasilkan sebagai solusi atas problematika di kab.bandung? Masyarakat tidak sedang memilih kucing dalam karung, penulis sendiri sudah jengah dengan pencitraan dadakan yg hanya mencari simpati rakyat demi kepentingan agar dipilih saat pemilu/pilkada, karena hanya akan menghasilkan pemimpin yang mudah lupa, lupa pada janjinya, lupa pada rakyatnya, lupa pada tugasnya.
'Gagasan dan Karya' merupakan poin penting sebagai tolak ukur yang menjadi pembeda diantara mereka. Meskipun semua paslon pernah menempati berbagai jabatan pada tempat dan level yang berbeda, namun jabatan itu berbeda dengan karya. Sejauh ini hanya kang DN yang mempunyai karya nyata untuk kabupaten bandung, karena jelas beliau adalah bupati saat ini, terlepas dari seberapa besar dampak dari karya itu terhadap kesejahteraan yang dirasakan oleh masyarakat. Sementara untuk paslon yang lain penulis belum tahu dan/ belum menemukan banyak karya yg telah dibuat untuk kab.bandung ataupun masyarakat secara umum sebelum pelaksanaan pesta ini dihelat. Terkait dengan 'gagasan dan karya' bisa diambil contoh kang emil (ridwan kamil), jauh sebelum beliau mencalonkan diri menjadi calon walikota bandung, banyak gagasan dan karya beliau yang sangat berdampak bagi masyarakat ataupun lingkungan, bahkan begitu banyak pernghargaan yang beliau terima baik dari dalam ataupun luar negeri. Sehingga dengan gagasan dan karya nyata yang dedikasikan untuk bandung, beliau begitu sangat dicintai oleh warganya dan kerja kerasnya membawa dampak positif bagi kota bandung juga elemen yang ada didalamnya.