Mohon tunggu...
Dewi Sumardi
Dewi Sumardi Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel dan ibu Rumah Tangga

IRT. \r\nMenulis untuk berbagi manfaat. \r\n Buku : 1. Let's Learn English Alphabethical A-Z, oleh nobel edumedia 2. Buku Keroyokan "36 Kompasianer Merajut Indonesia", oleh Peniti Media 3. Buku Keroyokan "25 Kompasianer Wanita Merawat Indonesia" oleh Peniti Media 4. Novel "Duka Darah Biru", penerbit Jentera Pustaka 5. Novel "Janji Di Tepi Laut Kaspia' oleh penerbit BIP 6. Novel " Ada Surga Di Azzahra" oleh penerbit Jentera Pustaka

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

(Fiksi Horor dan Misteri) Rahasia Sekuntum Bunga Mawar

29 September 2016   21:56 Diperbarui: 30 September 2016   08:23 424
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

“Aku mimpi ada mayat yang dikubur di rumah sebelah dan mereka berdua adalah pembunuh. Aku akan lapor polisi, “

Mas Heru melepaskan pelukannya dan memandangku tak percaya.  Aku sadar jawabanku pasti akan membuatnya kaget.  

“Hush,  kamu jangan asal nuduh,  Dik. Semua itu cuma mimpi,  tak bisa jadi bukti untuk lapor polisi.”

Aku hanya terdiam. Aku sadar tak mudah memang untuk mencari sebuah bukti. Dan aku juga belum tahu pasti apakah mimpi itu benar.  

***

Aku baru saja pulang dari pasar saat aku lihat ada keramaian di sebelah rumahku. Terlihat ada mobil polisi, ada ambulans dan para tetanggaku pun ramai berkumpul. Mbak Narsih, Mbak Yani dan beberapa ibu lainnya tampak sedang ngobrol di depan rumahku. 

"Ada apa, Mbak Narsih ?" tanyaku ingin tahu.

Apakah memang betul mereka adalah pembunuh 

"Mereka terbukti telah membunuh Mawar, Dik Laras , " jawab Mbak Narsih. 

"Mawar ?" tanyaku tak percaya. 

"Dik Laras belum tinggal di sini. Dulu ada ponakan Bu Dania yang bernama Mawar ikut dengan mereka. Tapi memang sedah hampir setengah tahun ini kami tak pernah melihatnya lagi," penjelasan Mbak Yani cukup menjawab semua keiingintahuanku. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun