Mohon tunggu...
A. Dardiri Zubairi
A. Dardiri Zubairi Mohon Tunggu... wiraswasta -

membangun pengetahuan dari pinggir(an) blog pribadi http://rampak-naong.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Catatan Artikel Utama

Senangnya Melihat Petani Bangkit

18 Desember 2012   23:57 Diperbarui: 24 Juni 2015   19:24 403
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di base camp-nya, saya juga melihat alat-alat yang bisa menjadi sarana mereka belajar. Atas sumbangan CSR salah satu perusahaan, saat ini mereka memiliki duahand tractor, perpustakaan, alat permainan edukatif, beberapa computer, alat masak, dan alat untuk kegiatan posyandu.

Kemarin ketika saya ikut dalam rembuk petani, mereka menyepakati satu kegiatan lagi, yaitu ARISAN TENGAH BULANAN. Arisan ini dipilih sebagai media agar komunitas ini tetap langgeng. Karena kalau tidak ada pengikatnya, ada kehawatiran di kalangan petani, suasana belajar yang berjejaring yang sudah mereka rajut dalam satu terakhir, bisa bubar.

Usai acara, saya masih berjam-jam nongkrong di base camp petani. Base camp yang semua terbuat dari bambu yang mereka namai "Sanggar Darul Falah", membuat saya senang berlama-lama. Sambil bermimpi, para petani di negeri ini suatu saat menjadi sejahtera. Dan dari daerah ini, kebangkitan itu sudah dimulai.

[caption id="attachment_222535" align="aligncenter" width="448" caption="hamparan sawah - dok pribadi"]

13558736461923849634
13558736461923849634
[/caption] [caption id="attachment_222536" align="aligncenter" width="480" caption="mencoba hand tractor - dok pribadi"]
1355873889813177243
1355873889813177243
[/caption] [caption id="attachment_222538" align="aligncenter" width="336" caption="sanggar bambu - dok pibadi"]
13558740181906012146
13558740181906012146
[/caption] [caption id="attachment_222539" align="aligncenter" width="349" caption="praktek membuat pupuk cair organik"]
1355874262128340340
1355874262128340340
[/caption] [caption id="attachment_222540" align="aligncenter" width="356" caption="rembuk tani -dokpribadi"]
1355874561896880266
1355874561896880266
[/caption] [caption id="attachment_222541" align="aligncenter" width="448" caption="acara evaluasi kemarin -dok pribadi"]
1355874684112508356
1355874684112508356
[/caption]

Matorsakalangkong

Pulau Garam | 19 Desember 2012

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun