Hasil forensik penemuan darah dikamar margriet dan agus belum diumumkan secara detail,hanya hasil sementara saja,hasilnya disebutkan oleh aparat terkait ada darah hewan dan darah manusia.
OK kita flash back.. setelah terungkapnya jasad Angeline dipekarangan rumah margriet, agus dan margriet ditahan oleh polisi setempat, bedanya saat itu agus langsung ditetapkan sbg tersangka, sementara margriet dibebaskan oleh penyidik.
Dan hal itu pernah diprotes oleh siti sapurah,kita tau selama ini penyidik di Bali seperti menyembunyikan sesuatu dan mengarahkan agus sebagai tersangka tunggal.
http://www.suara.com/news/2015/06/11/114709/ibu-angkat-angeline-dikabarkan-dilepas-polisi
Mungkinkah selama dilepas itu, margriet barangkali diajari oleh oknum penyidik untuk membuang barang bukti dan membuat rekayasa tentang darah engeline di kamarnya?
Bisa sajakan atas nasehat oknum penyidik/oknum aparat dibali margriet membuat tipu daya dengan menambahkan darah hewan dan darah lainnya, sementara darah engeline langsung dibersihkan sedemikian rupa,karena sudah tau ( dinasehati oleh oknum aparat tetkait)bebera hari lagi rumah Margriet akan digeledah oleh aparat.ya namanya oknum aparat yg ngajarin pastilah canggih Dan tau apa yg harus dilakukan oleh margriet.
Dari dulu sudah terkesan banget aparat dipolresta denpasar membela margriet, tak heran bisa jadi mereka secara khusus mengajari margriet untuk menghilangkan barang bukti.
http://tv.liputan6.com/read/2250381/ibu-angkat-angeline-dilepas-polisi-usai-pemeriksaan
Kita tau juga setelah margriet dibebaskan beberapa hari kemudian polda Bali/polresta denpasar menahan kembali margriet,dengan pasal penelantaran anak, entah DG dasar apa pdhl siti sapurah tdk melaporkan penelantaraan anak.
Polisi berdalih, penahanan case penelantaraan anak utk membuka jerat berikutnya, itu alasan polisi denpasar.
Dalam jeda masa bebas inilah kemungkinan margriet membuat kamuflase atau mengaburkan/menghilangkan barang bukti darah engeline atas saran oknum aparat di Bali.
Bisa saja kan ini terjadi, untuk membuat bingung tim penyidik, apalagi selama ini aparat dibali selalu ngomong bukti otentiklah sbg dasar utk mnjerat tersangka dipengadilan.
Kalo sudah bgini, gak heran hotman Paris teriak 2 melaporkan kepada mabes polri agar penyidik di bali perlu ditinjau/diganti/turun tangan.
http://www.suara.com/news/2015/06/27/200754/hotman-minta-propam-polri-turun-ini-tanggapan-polda-bali
Karena dari awal terkesan sekali ada oknum aparat yg membela margriet dan mengingkan agus sbg tersangka tunggal, sementara margriet hanya mndptkan ancaman hukuman ringan yakni penelantaran anak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H