Namun, dengan resiliensi yang tinggi, dia mencoba untuk belajar mengejar kekurangannya . Â Hampir setiap Sabtu-Minggu, Anne tidak pulang ke rumah, tetap di kos. Â Dia belajar dan terus mengejar pekerjaan yang belum pernah dikuasainya.
Sayangnya, usaha kerasnya selama hampir 2 l/2 bulan itu tak berbuah manis. 2 minggu sebelum akhir masa percobaan, dia dipanggil oleh atasannya, Â Anne dianggap "fail" aatau gagal untuk masa percobaannya.
Hatinya hancur karena dia tidak bisa menerima hal itu. Tetapi fakta berbicara lain. Â Tuntutan pekerjaan jauh lebih tinggi dari ekskpektasinya.
Lalu, saya sebagai ibunya tentu memberikan support dan mendampinginya dalam krisis kepercayaan dan kesulitan mendapatkan pekerjaan baru.
Dia terus berusaha mendapatkan pekerjaan. Â Dia rajin sekali untuk menghubungi teman-temannya dan relasi yang telah lama terjalin melalui networking .Â
Akhirnya setelah satu bulan tak bekerja , Anne mendapatkan referensi satu pekerjaan di suatu perusahaan konvesional manajemen keuangan.
Anne mulai bertukar pikiran dengan saya. Â Apakah pilihannya untuk bekerja di perusahaan konvesional bukan start up merupakan pilihan yang benar? Â Kami diskusi panjang, sampai kepada Kesimpulan, saat ini perusahaan startup masih dalam tahap "technology winter" banyak PHK berlangsung. Â Jika dia masuk ke perusahaan startup, kemungkinan untuk mendapat PHK akan terjadi lagi.
Setelah beberapa kali interview dan test tentang proyek pekerjaan, Anne diterima. Â SEkarang belum selesai masa percobaan. Â Doakan semoga semuanya berjalan lancar.
PHK 2024
Di tahun 2024, tantangan pekerjaan di Jakarta-Banten sangat berat karena meningkatanya PHK.  Selama Januari-Augustus 2024, ada  sejumlah PHK sebesar 46.240,  angka ini akan berlangsung meningkat mencapai 70.000 sampai bulan September 2024.
Terdapat 10 start-up yaitu Tokopedia, Tiktoshop, Xendit, Lamudi, JD.ID, Ruangguru, Zenius, Pahamy, Â LinkAja, SiCepat yang telah mengadakan PHK besar-besaran karena alasan belum adanya profit dan efisiensi keuangan. Â Tentunya dari pihak investor telah mendesak CEO untuk secepatnya bekerja produktif dan mendapatkan keuntungan . Selama ini perusahaan masih dianggap alami kerugian, maka solusinya adalah PHK.
Bukan hanya perusahaan start-up saja yang mengadakan PHK tetapi perusahaan manufaktur juga melakukan PHK. Â Perusahaan manufaktur selama periode Agustus 2024 mengalami kontraksi 49.3 karena kehilangan output pesanan baru , penurunan marginal jumlah tenaga kerja.