Mohon tunggu...
Ina Tanaya
Ina Tanaya Mohon Tunggu... Penulis - Ex Banker

Blogger, Lifestyle Blogger https://www.inatanaya.com/

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Berjejer Bunga Papan, Apakah Tidak Dapat Digantikan Bunga Digital?

26 Agustus 2024   16:13 Diperbarui: 3 September 2024   14:26 654
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bunga Papan yang berjubel. Dokpri

Oleh karena itu para PNS lebih memilih pesan bunga sebagai tanda empati atau ucapan Syukur ketimbang memberikan uang.

---

Lalu bagaimana dengan pendapat saya pribadi sebagai orang yang prihatin terhadap banyaknya bunga papan yang hanya dikirim untuk 1-3 hari setelah itu dibuang?

Nilai empati dibandingkan dengan nilai lingkungan jauh lebih kecil. Pertimbangannya, bunga-bunga dan papan itu menjadi sampah setelah acara selesai. Sampah yang tidak dikelola dengan baik, akhirnya menimbulkan polusi udara. 

Apakah para pengusaha florist bisa mengubah budaya pemberian bunga papan menjadi bunga digital?

Beberapa bulan yang lalu saya mengunjungi dua Rumah Duka yang sudah menerapkan untuk bunga digital.

Jadi semua ucapan atau karangan bunga papan digantikan dengan digital. Pengelola akan memasang satu layar dimana ucapan simpati, pengirimannya akan tampil pada layar.

Apakah penerima melihatnya?

Mungkin ya atau mungkin tidak, tapi pengelola bisa membuatkan softcopy dari bunga digital itu kepada penerima. Sehingga jika penerima tidak melihat saat kedukaan, dia bisa melihat kembali saat selesai acara kedukaan.

Jadi untuk PNS yang takut terkena Negative List pun dapat memanfaatkan pemesanan digital bunga sebagai pengganti bunga papan.

Semoga harapan saya bisa terwujud walaupun harus melalui proses yang lama dan kesadaran dari kedua pihak, baik pembeli maupun penjual.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun