Mohon tunggu...
Ina Tanaya
Ina Tanaya Mohon Tunggu... Penulis - Ex Banker

Blogger, Lifestyle Blogger https://www.inatanaya.com/

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Mitoni, Serangkaian Upacara Tradisi Jawa Penuh Makna Simbolis

9 Juli 2024   21:07 Diperbarui: 10 Juli 2024   08:16 1043
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tahapan berikutnya, memasang kelapa gading muda (cengkir) yang telah digambari Kamajaya dan Dewi Ratih ke dalam sarung dari atas perut calon ibu ke bawah. Makna simbolis agar bayi lahir tanpa kesulitan. 

Jika bayi lahir laki-laki diharapkan parasnya akan tampan, bijaksana, pintar dan sifat luhur. Jika bayi lahir perempuan, diharapkan cantik parasnya, cerdas dan memiliki sifat-sifat luhur seperti Dewi Kamaratih.

Upacara ganti baju tujuh busana, ini upacara yang paling seru sekaligus sangat membosankan bagi tamu-tamu yang tidak memahami makna (karena semua dilakukan dalam bahasa Jawa).   

Jadi ketika calon ibu memakai kemben dan bajunya diganti yang pertama, dia akan bertanya kepada tamu, "apakah saya sudah cocok dengan baju ini?"  Tamu akan jawab enam kali, "Belum". Ketuju kali ganti baju, barulah tamu bilang "sudah".

Makna dari ganti baju 7 kali adalah Kain pertama "sidomukti" melambangkan kebahagiaan; kain kedua  "Wahyu Temurun" melambangkan kehidupan; kain ketiga "Truntun" melambangkan nilai-nilai kebaikan yang dipegang teguh; kain keempat "Parangkusuma" melambangkan perjuangan untuk tetap hidup; kain kelima "Semen Rama" melambangkan cinta kedua orangtua;  kain keenam "Udan Riris " melambangkan harapan kehadiran anak; kain ketujuh "Cakar Ayam" melambangkan anak yang dapat mandiri.

Acara mitoni ini diakhiri dengan berjualan rujak dan makan bersama. Kami para tamu-tamu diberikan kreweng atau dhuwit terbuat dari tanah liat untuk ditukar dengan rujak yang seolah dijual oleh calon ibu.

Makan bersama tumpeng  "Sapta Nugraha" menjadi penutup acara. Artinya symbol usia kandungan sudah mendekati persalinan, semoga Tuhan senantiasa mencurakan anugerah kepada bayi yang akan lahir.

Tumpeng dipotong oleh calon ayah dan dan disuapkan kepada calon ibu. Simbol ayah akan melaksanakan kewajibannya sebagai ayah yang penuh tanggung jawab.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun