Mohon tunggu...
Ina Tanaya
Ina Tanaya Mohon Tunggu... Penulis - Ex Banker

Blogger, Lifestyle Blogger https://www.inatanaya.com/

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pertarungan Tak Adil Berebut Sekolah Favorit

29 Juni 2024   08:56 Diperbarui: 29 Juni 2024   10:01 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: SMAN  1 Pariaman

Para calo  pembuatan dokumen palsu muncul, termasuk jasa edit dokumen.   Semuanya ditawarkan untuk mengubah dokumen dengan alamat palsu  atau mencarikan alamat dekat sekolah dan memasukkan nama anak di situ.

Cerita yang unik lagi, ada seorang ibu yang didekat oleh seorangi calo untuk membuatkan KK baru .  Setelah membayar biayanya,  ternyata  ketika dicek adari KK itu adalah kantor , ada pula  yang berupa warung atau gang kosong.  Bahkan, ada ibu yang rela membuat KK baru walalupun terpaksa kartu pintar dicabut karena adanya KK baru.  Tujuannya agar  lebih dekat dengan sekolah incaran sehingga dapat lolos seleksi PPDB.

Dokumen palsu bukan hanya untuk KK tetapi juga  dokumen yang mengubah hasil rapor dan ujian.  Maraknya penawaran dari pihak calo yang bisa edit dokumen,  membuat  para calo itu langsung mengawarkan jasanya kepada orang tua calon siswa PPDB.

Praktik kotor dengan titipan dari para pejabat atau orang penting kepada panitia PPDB juga menjadi bagian dari kegagalan PPDB .   Mereka jauh hari sebelum PPDB, mendatangi kepala sekolah atau panitia untuk menitipkan  siswa A, B atau C untuk bisa lolos seleksi.  Tentu lobi ini menggunakan dan membayar sejumlah uang.

Ketika para orang tua yang menitipkan anaknya itu diterima,  banyak orang tua yang jujur dan merasa sudah melakukan sesuai persyaratan, kesal dan merasa tidak adil.   Salah satunya,  seorang ayah yang rumahnya memang dekat sekali dengan sekolah, tetapi anaknya tidak diterima. Lalu dia melihat anak-anak yang diterima itu dia selidiki dan ternyata mereka menggunakan jasa siluman .  Tidak terima dengan hal itu, dia melaporkan kepada posko pengaduan PPDB.

Seorang disabilitas juga mengalami ketidak jelasan informasi PPDB, juga adanya hambatan dan dimintai beberapa dokumen seperti asesmen, rekomendasi, dan ditolak saat pendaftaran. Disabilitas itu langsung mengadu dengan surat elektronik ..

Adakah manfaat PPDB ?

Dari beberapa tahun sistem pendidikan PPDB dilakukan, ternyata penurunan kesenjangan sekolah nilai bagus dan nilai menengah. Misalnya dulu di bidang literasi  sekolah A  sebelum ada PPDB gap jaraknya 17 bulan, sekarang setelah ada PPDB gapnya menurun menjadi 11 bulan. Juga untuk numerasi, selisih 21 bulan pembnelajaran, PPDB mengecil menjadi 6 bulan saja.

                       

Solusi Carut Marut

Hampir dipastikan carut marut tidak dapat dihilangkan selama ada orang tua  memiliki persepsi bahwa suatu sekolah sebagai sekolah favoritnya.  Orang tua  memaksakan kehendaknya dan berusaha keras agar anaknya bisa masuk ke sekolah favorit dengan cara apa pun.  

Padahal kuota untuk jenjang masuk terbatas.  Jika dibiarkan demikian, praktik  tidak berintegritas/suap/sogok  akan berlangsung terus.Orang tua sebaiknya mengenal konsep dan tujuan utama dari zonasi sekolah

Sebaiknya  Pemerintah memperbaiki kualitas tiap sekolah sama rata sehingga tidak ada lagi permintaan sekolah favorit lebih banyak dari sekolah yang lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun