Saya tak mengikuti bisnis retail lagi karena saya berada di bagian korporasi.Â
Namun,  saya menbaca secara mendadak bahwa Citigroup telah melepaskan saham di Indonesia khususnya untuk retail bisnis kepada UOB Grop.  Akuisisi ini sangat berjalan cepat dan lancar sekali. Bahkan Batara Sianturi, CEO Citi Indonesia menyatakan alasan Citi Indonesia menjual  bisnis konsumernya karena pangsa pasar yang kecil bagi pemain asing.  "Terlalu kecil market share, jadi susah align", katanya.
Jadi jangan kaget jika bank-bank asing bukan hanya Citi, tetapi juga Commonwealth  menjual bisnisnya  (akuisisi) yang ada di Indonesia karena kerugian dari operation cost yang besar dibandingkan cost income yang mereka dapatkan.Bank asing kalah berasing dengan bank lokal.  Bagi bank global, bisnis consumer biasanya besar di home country.
Saya menutup tulisan ini,  slogan yang saya ingat selalu yaitu "Citi never Sleeps" itu tinggal kenangan saja, sekarang  Citi hanya dalam skala yang sangat kecil.  Paradigma "Too big to fail" harus diperingatkan setiap waktu.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI