Mohon tunggu...
Ina Tanaya
Ina Tanaya Mohon Tunggu... Penulis - Ex Banker

Blogger, Lifestyle Blogger https://www.inatanaya.com/

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

4791 Calon Siswa Siswa di Jabar Dicoret dari PPDB. Kapan Keadilan Zonasi Dapat Diwujudkan?

21 Juli 2023   18:58 Diperbarui: 21 Juli 2023   20:36 183
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: kompas.id (asset.kgnewsrooom.com

Prestasi hanya ditempatkan sebagai kuota sisa dalam PPDB setelah jalur zonasi .  Di SD  paling sedikit  70% , SMP paling sedikit 50% dan SM paling sedikit 50% dan jalur afirmasi  afirmasi 15%  (jalur afirmasi untuk para disabilitas)  dan  jalur  tugas orangtua sebesar 5%.

Kriteria jalur prestasi sudah tidak dianggap lagi.

7. Penerimaan disabilitas yang tidak jelas

Bagi para disabilitas pun sulit untuk bisa diterima dalam PPDB karena  kriteria belum diuraikan secara jelas, penyandang disabilitas seperti apa yang bisa dibaurkan bersama dengan peserta didik nondisabilitas.

8.  Persepsi Sekolah Unggulan vs Sekolah non-unggulan

Selama orangtua masih menganggap bahwa masih adanya sekolah negeri unggulan dan tidak unggulan, maka jelas orangtua akan mengejar sekolah unggulan bagi anaknya.

Jika semua orangtua punya persepsi yang sama, maka hal yang terjadi adalah sulitnya melakukan zonasi yang adil.

Para orangtua berusaha setengah mati agar anaknya bisa diterima di sekolah negeri unggulan dengan cara apa pun seperti halnya yang di Jawa Barat .    MEskipun cara tidak terpuji, mereka juga lakukan.

PPDB masih menyisakan carut marut yang harus dibenahi (seperti yang di atas)  dan usaha pemerintah bukan hanya melakukan kebijakan, tapi lintas sektoral dengan sekolah swasta dan kualitas guru yang merata sehingga semua bisa berjalan sesuai dengan idealisme.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun