Mohon tunggu...
Ina Tanaya
Ina Tanaya Mohon Tunggu... Penulis - Ex Banker

Blogger, Lifestyle Blogger https://www.inatanaya.com/

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Makna Natal 2022: "Pulanglah Orang Majus ke Negerinya Melalui Jalan Lain"

25 Desember 2022   15:47 Diperbarui: 26 Desember 2022   13:28 2148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Orang Majus . Sumber: jamestissot.org

Natal tahun 2022 menjadi makin semarak , keceriaan yang sebelumnya hilang karena hampir 2 tahun covid , umat kehilangan roh natal karena tidak bisa merayakannya secara onsite.

Keceriaan yang timbul itu hanya di permukaan atau tidak?   Di sana-sini komersialisasi Natal menjadi makin masif.    Orang memburu  keindahan pernak Pernik ornament natal,  keindahan kreativiatas pohon natal yang berubah dari pohon pinus menjadi bermacam-macam bentuk pohon natal .

Kehangatan natal bagaikan suatu semangat untuk menghidupi klise Natal.   Di sana-sini orang beribadah bersama keluarga secara khusuk, lalu berkumpul di rumah makan bersama.  Suatu keindahan dan kesatuan keluarga bisa berkumpul bersama tanpa adanya friksi  karena friksi sebenarnya sudah diselesaikan di masa advent.

Memang,  tiap umat punya Kerinduan untuk beribadah di gereja khususnya pada hari Natal.   Natal jadi momentum hadirnya diri di gereja.   Apakah kehadiran diri itu disertai dengan iman bahwa  Yesus yang sudah lahir di Palungan merupakan Yesus yang jadi Juru SelamatNya yang hidup dalam setiap pergumulan hidupnya? 

Pertanyaan besar karena setelah prosesi Natal yang semarak berlalu, hati yang beku, keras, sedih , putus asa tetap tak tergugah dengan kehadiran Sang Juruslamat.

Ketika injil matius 2 dengan  tema "Pulanglah Orang Majus ke Negerinya dengan jalan lain"

Dengan kelahiran Yesus, di Bethlehem, di suatu tempat yang hina, Orang Majus dari Timur juga mendengar berita besar itu.   Mereka ingin bertemu dengan bayi Yesus, Sang Juruselamat. Lalu mereka datang ke Yerusalem.   Begitu Herodes mendengar bahwa orang Majus ingin mencari bayi Yesus, dia memerintahkan kepada orang Majus untuk menemui bayi Yesus dan begitu bertemu mereka harus datang ke Herodes.

Herodes raja yang sangat bengis. Motivasi untuk meminta orang Majus menemuinya kembali setelah bertemu Yeus adalah untuk membunuh bayi Yesus ketika dia mengetahui dimana bayi itu berada.

Beruntung setelah orang Majus menemukan bayi Yesus,  mereka bermimpi untuk pulang ke negeri tanpa harus kembali ke Herodes. 

Tanda tegas dari para malaikat itu menjadi langkah iman yang tepat bagi orang Majus untuk tidak kembali kepada Herodes. 

Kesedihan dan kegagalan untuk bisa melakukan jalan yang telah dipilih seringkali terjadi.   Seorang teman pensiunan sudah berjanji untuk mengelola dana pensiun yang diterimanya dengan sangat hati-hati .  

Dia tak mau gagal menjadi seorang yang "miskin" ketika aset modal uang pensiun yang diberikan secara lumpSum (diberikan sekaligus, dalam jumlah tertentu) itu tidak dikelola dengan baik. 

 Mimpi agar dia  bisa menikmati masa karena dana pensiun itu terbatas, dia juga punya sikap untuk belajar prudent dalam investasi.  Lalu, dia mulai mengalokasinya dana itu sebagian besar di investasi yang kecil risikonya, obligasi pemerintah, reksadana proteksi.

Sebagian lagi dia jadi modal untuk tempat fotocopy dan alat-alat kebutuhan sekolah karena rumahnya dekat dengan suatu sekolah perguruan yang terkenal.

Berharap semua hasil investasi yang hanya l/2 dari total pensiun yang diterima bisa digunakan untuk kebutuhan hidup sehari-harinya.  Sederhana karena orang pensiun harus merubah gaya hidupnya sesederhana mungkin.

Namun, suatu hari bertemu dengan teman sepensiunan yang penampilannya jauh lebih segar dari dirinya.    Nama teman itu katakan Budi.   Setelah ngobrol panjang lebar dengan Budi, akhirnya Budi mulai mengajak dia untuk investasi yang menjanjikan imbal hasil yang sangat luar biasa tinggi ketimbang investasi yang lain.   "Ini benar-benar investasi baru yang memang diciptakan oleh anak muda yang punya ide brilian", kata Budi.

Mulailah temanku ini tertarik dengan cerita itu.  Singkatnya,  bisnis robot trading menjadi tren saat itu.  Budi selalu mengagungkan bahwa bisnis baru itu sangat mudah dan sangat menguntungkan. Dia mulai dengan modal kecil, dia merasakan penghasilannya di atas tiga digit.

Tergiur dengan cerita Budi, akhirnya teman saya mulai investasi cukup besar.  Wah , dia senang sekali karena benar apa yang dikatakan Budi, hasilnya jauh lebih mantap ketimbang investasi yang selama ini dia lakukan,  bahkan hampir dua kali lipatnya.

Agar keuntungan bisa lebih besar, pasti harus menambah modal investasinya. Mulailah satu persatu modal obligasi itu dicairkan dan ditempatkan di investasi Robot Trading.

Begitu masuk investasi Trading,  waktu yang tidak tepat, membuat investasi teman saya merosot harganya.  Kerugiannya sangat besar dan dia hampir tidak percaya apa yang dialaminya.   Stres dan sedih adalah shock yang dialaminya.  Kenapa dia terjebak dalam keserakahan?

"Nasi sudah menjadi bubur",  dia memilih jalan pulang kembali,  kesederhanaan dan kehati-hatian finansial jadi titik tolak untuk mengubah jalan yang sudah salah.      

Dia lupa ketika Natal-natal sebelumnya,  pertanda dari Tuhan yang memintanya untuk  mengevaluasi apakah jalan yang dipilih untuk menjadi serakah itu benar? Suara Tuhan telah dia matikan. Sekarang dia harus datang menjerit untuk minta  penyertaan Tuhan.

Natal memang tidak menjanjikan apa-apa, Natal bukan suatu mujizat bagi setiap orang.  Makna Natal yang sebenarnya, DIA datang sebagai Penyelamat bagi mereka yang berdosa dan mau berpaling kepadaNYA untuk bersama-sama dalam misi Penyelamatan Dunia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun