Kesedihan dan kegagalan untuk bisa melakukan jalan yang telah dipilih seringkali terjadi. Â Seorang teman pensiunan sudah berjanji untuk mengelola dana pensiun yang diterimanya dengan sangat hati-hati . Â
Dia tak mau gagal menjadi seorang yang "miskin" ketika aset modal uang pensiun yang diberikan secara lumpSum (diberikan sekaligus, dalam jumlah tertentu) itu tidak dikelola dengan baik.Â
 Mimpi agar dia  bisa menikmati masa karena dana pensiun itu terbatas, dia juga punya sikap untuk belajar prudent dalam investasi.  Lalu, dia mulai mengalokasinya dana itu sebagian besar di investasi yang kecil risikonya, obligasi pemerintah, reksadana proteksi.
Sebagian lagi dia jadi modal untuk tempat fotocopy dan alat-alat kebutuhan sekolah karena rumahnya dekat dengan suatu sekolah perguruan yang terkenal.
Berharap semua hasil investasi yang hanya l/2 dari total pensiun yang diterima bisa digunakan untuk kebutuhan hidup sehari-harinya. Â Sederhana karena orang pensiun harus merubah gaya hidupnya sesederhana mungkin.
Namun, suatu hari bertemu dengan teman sepensiunan yang penampilannya jauh lebih segar dari dirinya. Â Â Nama teman itu katakan Budi. Â Setelah ngobrol panjang lebar dengan Budi, akhirnya Budi mulai mengajak dia untuk investasi yang menjanjikan imbal hasil yang sangat luar biasa tinggi ketimbang investasi yang lain. Â "Ini benar-benar investasi baru yang memang diciptakan oleh anak muda yang punya ide brilian", kata Budi.
Mulailah temanku ini tertarik dengan cerita itu. Â Singkatnya, Â bisnis robot trading menjadi tren saat itu. Â Budi selalu mengagungkan bahwa bisnis baru itu sangat mudah dan sangat menguntungkan. Dia mulai dengan modal kecil, dia merasakan penghasilannya di atas tiga digit.
Tergiur dengan cerita Budi, akhirnya teman saya mulai investasi cukup besar. Â Wah , dia senang sekali karena benar apa yang dikatakan Budi, hasilnya jauh lebih mantap ketimbang investasi yang selama ini dia lakukan, Â bahkan hampir dua kali lipatnya.
Agar keuntungan bisa lebih besar, pasti harus menambah modal investasinya. Mulailah satu persatu modal obligasi itu dicairkan dan ditempatkan di investasi Robot Trading.
Begitu masuk investasi Trading, Â waktu yang tidak tepat, membuat investasi teman saya merosot harganya. Â Kerugiannya sangat besar dan dia hampir tidak percaya apa yang dialaminya. Â Stres dan sedih adalah shock yang dialaminya. Â Kenapa dia terjebak dalam keserakahan?
"Nasi sudah menjadi bubur", Â dia memilih jalan pulang kembali, Â kesederhanaan dan kehati-hatian finansial jadi titik tolak untuk mengubah jalan yang sudah salah. Â Â Â