Mohon tunggu...
Ina Tanaya
Ina Tanaya Mohon Tunggu... Penulis - Ex Banker

Blogger, Lifestyle Blogger https://www.inatanaya.com/

Selanjutnya

Tutup

Parenting Artikel Utama

Ajari Anak Menerima Kegagalannya

17 Oktober 2022   21:07 Diperbarui: 18 Oktober 2022   00:22 416
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi orangtua menyemangati anak yang mengalami kegagalan (Sumber: Shutterstock)

Jleb, hati saya langsung gelisah luar biasa. Sosok seorang ibu seharusnya bisa mendidik anaknya untuk belajar dengan baik dan menerima kegagalan dengan cara yang baik. Mengapa justru ibu ini mengajarkan anaknya untuk memanipulasi angka dengan membantu anak itu? Pasti tujuannya agar anak ini tidak gagal lagi dalam ulangan yang sudah diulangnya.

Melindungi anak bukan berarti membiarkan dirinya merasa buruk dan kecewa ketika anak itu sudah melakukan yang terbaik.

Banyak orangtua yang seringkali terpeleset dengan berusaha keras melindungi anak agar anak tidak merasa sakit akibat kegagalan.

Orangtua yang protektif itu tanpa sadar justru membuat anak itu tak memiliki rasa daya juang yang tinggi untuk bisa berhasil.

Belajar mengalami kegagalan itu harus dirasakan oleh anak karena kegagalan itu justru mengembangkan karateristik mereka untuk berjuang sampai berhasil.

Dalam pengembangannya perlu diperhatikan bagaimana orangtua bisa mengendalikan beberapa hal, seperti mengontrol emosi, memberikan pemikiran kreatif, dan kemampuan berkolaborasi.

Seringkali anak-anak itu hanya melihat dari tayangan atau dunia perfilman, bagaimana hidup itu enak sekali tanpa harus bekerja keras. Jika tidak berhasil, mereka mudah sekali kecewa dan membuat sakit hati. Di sana tidak ada ibu yang mampu mendorong anaknya untuk mengatasi kegagalan itu dengan mengatakan, "Kamu harus kuat dan kamu pasti bisa."

Berikut ini ada tips yang perlu dilakukan oleh orangtua agar anaknya tidak patah arang ketika mengalami kegagalan.

1.Menjadi pembimbing bagi anak, bukan penyelamat

Ketika anak tidak bisa mendapatkan nilai yang diinginkan, dia merasa terpukul dan menganggap dirinya bodoh.

Sebagai orangtua kita tak perlu menjadi hero, dengan mengatakan, "Kamu itu pintar, kamu belum mendapatkan kesempatan untuk mendapatkan nilai yang bagus saja."

Katakan dengan bijak, "Nak, kamu perlu berjuang untuk belajar lebih banyak lagi. Ada yang belum kamu kuasai. Jika kamu belajar dengan tuntas, pasti kamu bisa menyelesaikan pertanyaan dengan baik. Kegagalan itu biasa, kamu terus mencoba, kegagalan tidak meruntuhkan duniamu!"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun