Ketika banyak yang tak menyenangkan di perusahaan toksik ditemukan, dia secepatnya hengkang, tak berpikir panjang.
Berbeda konsep dengan saya yang "old concept", sebelum meninggalkan perusahaan lama, berpikir panjang plus minusnya untuk ke luar.
Perusahaan Toksik
Lalu, apa indikator dari perusahaan toksik?
Di perusahaan toksik, anak muda sering menemukan praktik "silo-silo", cari muka, sikut sana sikut sini". Bahkan, argumentasi anak saya melihat kondisi toksik di perusahaan, supervisor yang tidak kompeten mencari muka kepada CCO bahwa bukan dia yang salah untuk banyaknya anak buah yang ke luar. Mencari kambing hitam kepada orang lain ketika ada kesalahan pekerjaan.
Relasi toksik di perusahaan jadi makin tidak jelas ketika terjadi perseteruan. Ada kelompok A yang mendukung supervisor dan ada kelompok B yang ingin melawan supervisor.Â
Relasi toksik diperkuat dengan pemimpin toksik yang mengizinkan budaya komunikasi yang tak bersih. Misalnya ada bullying di grup WhatsApp.
Seseorang karyawan dibully, yang lain ikut membully. Jika ada kesalahan seorang karyawan, lebih baik dia dipanggil secara "one on one" tanpa perlu diketahui oleh yang lainnya.
Pengertian toksik
Pengertian atau konotasi toksik adalah kuat dan keras. Sebaiknya tiap perusahaan tidak menghendaki  label sebagai perusahaan yang toksik.Â
Menurut penelitian dari Massachusetts Intitute of Technology (MIT) budaya toksik itu justru jadi penyebab utama karyawan meninggalkan perusahaan.
Sebagai contoh, skandal yang terjadi di Uber, salah satu co-founder, Travis Kalanick yang dipecat karena dia melakukan beberapa tindakan yang tidak etis terhadap pengemudi dan karyawannya.Â