Mohon tunggu...
Ina Tanaya
Ina Tanaya Mohon Tunggu... Penulis - Ex Banker

Blogger, Lifestyle Blogger https://www.inatanaya.com/

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Gelisah dengan Budaya Toksik Perusahaan

6 Agustus 2022   14:39 Diperbarui: 7 Agustus 2022   12:43 475
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi lingkungan kerja toksik (Sumber gambar dari parapuan.co)

Ketika banyak yang tak menyenangkan di perusahaan toksik ditemukan, dia secepatnya hengkang, tak berpikir panjang.

Berbeda konsep dengan saya yang "old concept", sebelum meninggalkan perusahaan lama, berpikir panjang plus minusnya untuk ke luar.

Perusahaan Toksik

Lalu, apa indikator dari perusahaan toksik?

Di perusahaan toksik, anak muda sering menemukan praktik "silo-silo", cari muka, sikut sana sikut sini". Bahkan, argumentasi anak saya melihat kondisi toksik di perusahaan, supervisor yang tidak kompeten mencari muka kepada CCO bahwa bukan dia yang salah untuk banyaknya anak buah yang ke luar. Mencari kambing hitam kepada orang lain ketika ada kesalahan pekerjaan.

Sumber: pexels-monstera
Sumber: pexels-monstera

Relasi toksik di perusahaan jadi makin tidak jelas ketika terjadi perseteruan. Ada kelompok A yang mendukung supervisor dan ada kelompok B yang ingin melawan supervisor. 

Relasi toksik diperkuat dengan pemimpin toksik yang mengizinkan budaya komunikasi yang tak bersih. Misalnya ada bullying di grup WhatsApp.

Seseorang karyawan dibully, yang lain ikut membully. Jika ada kesalahan seorang karyawan, lebih baik dia dipanggil secara "one on one" tanpa perlu diketahui oleh yang lainnya.

Pengertian toksik

Pengertian atau konotasi toksik adalah kuat dan keras. Sebaiknya tiap perusahaan tidak menghendaki  label sebagai perusahaan yang toksik. 

Menurut penelitian dari Massachusetts Intitute of Technology (MIT) budaya toksik itu justru jadi penyebab utama karyawan meninggalkan perusahaan.

Sebagai contoh, skandal yang terjadi di Uber, salah satu co-founder, Travis Kalanick yang dipecat karena dia melakukan beberapa tindakan yang tidak etis terhadap pengemudi dan karyawannya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun