Kesedihan yang mendalam , ketika nenek satu-satunya orang terdekat itu terpapar covid. Â Namun, nyawa sang nenek tak bisa terselamatkan. Â Covid telah mengambil neneknya.
Merenung sedih dalam kesendirian, Sari (bukan nama sebenarnya) tak paham dengan jalan hidupnya. Â Hidup sepi dan sunyi, tanpa seorang pun yang mengasihi. Â Kemana dia akan melanjutkan hidup tanpa orang yang dicintai dan mencintai dirinya.
Kesedihan itu sudah berlangsung cukup lama. Â Orang lain tak pernah peduli, bahkan tak punya perhatian apa yang terjadi dengan Sari.
Kondisi Sari bukannya sembuh, semakin dia sering sendirian, bicara sendiri, melamun, menangis dan tak a a orang yang mau mendengar dan mengerti kepedihannya.
Bukan hanya Sari,   Dewi (bukan nama sebenarnya)  dan adiknya sudah lulus dan bekerja dengan baik. Namun, mereka berdua terkena PHK.  Keduanya  sudah bekerja keras untuk mencari pekerjaan lain.  Persaingan sengit dan  tempat kerja yang terbatas, membuat Dewi yang merasa sudah punya ijazah sarjana itu  hampir putus asa.  Dia menganggur hampir setahun.  Hatinya sedih luar biasa, merasa tak  punya masa depan.  Dia tak bisa mengadu kepada siapa pun.  Hari-harinya penuh kelabu.  Kemana dia harus mengadu?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H