Mohon tunggu...
Ina Tanaya
Ina Tanaya Mohon Tunggu... Penulis - Ex Banker

Blogger, Lifestyle Blogger https://www.inatanaya.com/

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Rumah Berantakan, Sulit Mengatur Barang, Belajar dari Marie Kondo!

6 Maret 2019   18:32 Diperbarui: 6 Maret 2019   18:39 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Spark Joy by Marie Kondo
Spark Joy by Marie Kondo
Spark Joy by Marie Kondo
Spark Joy by Marie Kondo
 Ada tiga hal yang penting disadari untuk bisa berbenah dengan baik:

1.Sadar akan kepemilikan

2. Apa yang harus dilakukan

3. Punya kendali dalam berbelanja

Sadar akan kepemilikan bahwa barang-barang yang dibeli itu sebenarnya hanya "ego" atau "emosi" untuk membeli. Barang utama selayaknya harus dimiliki, tapi barang sekunder tidak selalu harus dibeli. Contohnya seorang ibu yang selalu harus beli pakaian tiap bulan karena dianggapnya pakaiannya sudah tidak "uptodate", atau ada yang beli kerudung harus lengkap warnanya untuk disesuaikan dengan bajunya. 

Apa yang harus dilakukan? Tiap orang harus memiliki seni melepas barang atau disebut dengan "decluttering". Diingatkan lagi bahwa sebesar apa pun tempat penyimpanan/lemari, jika isinya terus ditambah, ditambah dan tidak pernah disortir dan dibuang, maka lemari itu akan penuh sesak. 70% dari isi lemari ternyata baju-baju yang sebenarnya sudah tidak pernah dipakai lagi. Hal ini harus secepatnya dibuang atau didonasikan. Bersih-berish dan beberes adalah kiatnya.

Punya kendali dalam berbelanja. Setelah bersih, tentunya jangan belanja lagi, hal ini percuma saja jika lemari setelah bersih, lalu menambah tumpukan barang lagi. Penuhi mindset kita dengan berpikir dua sampai tiga kali jika mau membeli sesuatu (apakah ini berguna, apakah ini berfungsi untuk kepentingan diri kita?).

Tiap tiga -6 bulan sekali, diharapkan kita tetap mengevaluasi dan memeriksa kembali apakah barang-barang yang disimpan itu masih bermanfaat dan cara penempatannya sudah tidak sesuai dengan prinsip utama, yaitu per kategori barang.

Mendonasikan barang atau membuang barang merupakan moto program yang sangat penting. Barang yang didonasikan bukan sisa-sisa dari suatu barang yang tidak bermanfaat. Mendonasikan tidak selalu sia-sia karena di luar sana masih banyak orang yang membutuhkan barang tersebut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun