Mohon tunggu...
Ina Tanaya
Ina Tanaya Mohon Tunggu... Penulis - Ex Banker

Blogger, Lifestyle Blogger https://www.inatanaya.com/

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Rumah Berantakan, Sulit Mengatur Barang, Belajar dari Marie Kondo!

6 Maret 2019   18:32 Diperbarui: 6 Maret 2019   18:39 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tiap kali saya berkunjung ke rumah teman, perhatian pertama yang saya lihat adalah penampilan kebersihan dan pengaturan barang-barang dalam rumah yang terlihat rapi, bersih dan sangat menarik .

Siapa betah tinggal di rumah yang rapi, bersih dan estetika yang menarik? Hampir semua orang tentunya ingin tinggal di rumah yang demikian. Namun, kenyataannya, di zaman modern ini , rumah-rumah yang minimalis seolah kehilangan kerapiannya gara-gara banyak barang yang bertebaran di dalam kamar, dalam ruangan.

Seorang teman dekat saya yang sangat terbuka dengan saya, menceritakan bahwa dia senang sekali belanja barang-barang pernak-pernik setiap kali dia travelling. "Pernak-pernik itu suatu barang tradisional dari daerah lokal yang kukunjungi dan nilainya sangat berharga", katanya menegaskan .

"Tidak ada yang salah dengan membeli barang-barang souvenir yang menarik untuk pajangan", kata saya.

Namun, barang itu ternyata jumlahnya cukup banyak. Dikumpulkan dari sedikit demi sedikit akhirnya membukit karena dia senang berwisata, sementara rumahnya sangat minimalis. Alhasil, pernak --pernik itu diletakkan di suatu tempat tanpa bisa ditata dengan apik. Tidak ada nilai estetikanya karena space atau tempatnya sudah tidak muat lagi dengan pernak-pernik yang banyak itu.

Belum lagi ketika saya mendapat keluhan dari seorang teman ketika dia mau memilih baju dari lemari bajunya, sangat sulit sekali. Mencoba untuk menengok apa yang terjadi dengan isi lemarinya, saya sedikit terperanjat, semua barang ada di sana, mulai dari pakaian kerja, pakaian pesta, pakaian untuk rumah, pakaian dalam menyatu dan ada banyak pakaian yang dibeli dari zaman dia sekolah SMA pun masih ada.

Referensi RUmah.com
Referensi RUmah.com
Terpaksa, saya mengatakan kepadanya, ayo semua dibongkar. Dipilah-pilah menurut kategorinya, lalu yang tidak terpakai harus dikirim untuk donasi jika kondisi bajunya masih dalam keadaan baik. Akhirnya, semua pakaian yang tersisa hanya tinggal sedikit saja dan terlihatlah rapi sekali.

Ruang lemari atas yang ada gantungannya digunakan untuk pakaian pesta dan kerja. Disusun dengan penggunaannya. Ruang untuk tengah untuk baju sehari-hari di rumah. Ruang laci untuk pakaian dalam.

Problem utama dalam penyusunan dan penyimpanan barang di rumah adalah "Mindless Consumption" atau disebut dengan "obesistuff". Tidak adanya kesadaran berkonsumsi dengan baik, senang membeli tanpa mengetahui apa barang itu bermanfaat atau tidak.

Marie Kondo.com
Marie Kondo.com
Seorang pakar konsultan berbenah, Marie Kondo, mengajarkan seni berbenah atau beres. Seolah berbenah itu merupakan hambatan pribadi. Dalam bukunya yang terkenal, "Spark Joy", Marie Kondo memberikan tips bagaimana melipat pakaian, bahan /kain yang terlihat rapi dan menarik.

Bukan hanya pakaian saja, tetapi buku, kertas, mainan anak disimpan dengan cara yang sangat tepat, mengkategorikan barang dan menyimpan dalam box-box yang sesuai dengan ukurannya. Tidak ada barang-barang yang berantakan di meja belajar/bekerja. Dengan kesadaran "spark joy" yang dimiliki setiap orang, maka rumah kita akan menjadi bersih, menarik dan senang dipandang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun