Mohon tunggu...
Ina Tanaya
Ina Tanaya Mohon Tunggu... Penulis - Ex Banker

Blogger, Lifestyle Blogger https://www.inatanaya.com/

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Trauma Healing untuk Luka Batin dan Kesehatan Mental

15 Oktober 2018   16:22 Diperbarui: 23 Oktober 2018   21:28 1197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bertingkah kau menurut norma-norma sosial yang telah diakui.  Jika kita harus bersalaman saat berkenalan atau memberikan salam ketika masuk ke rumah seseorang. 

Mampu mengelola emosi.  Meskipun kita dalam kondisi marah di kantor, tetapi saat kita tiba di rumah, maka kita juga mampu mengendalikan kemarahan kita tidak dibawa ke rumah.

Mampu mengaktualkan potensi-potensi yang dimiliki. Setiap orang pasti punya potensi yang diberikan oleh Tuhan kepada kita. Galilah dan terus kembangkan sehingga kita mampu punya nilai positif. Contohnya punya potensi bahasa Inggris.  Coba mengajarkan kepada mereka yang ingin belajar tetapi tidak mampu untuk belajar.

Mampu mengenal resiko dari setiap perbuatan dan kemampuan tersebut digunakan untuk menuntun tingkah lakunya.   Jika saya tidak punya uang, tidak berarti saya harus berutang banyak. Kita tau apa resiko berutang itu, mengembalikannya , jika tidak bisa maka kita akan dipenjara.

Mampu menunda keinginan sesaat untuk mencapai tujuan jangka panjang.  Jika ada kelebihan uang dari gaji, sebaiknya ditabung. Bukan untuk membeli handphone, baju merek yang mahal.

Mampu belajar dari pengalaman.  Jika kita mengalami hal-hal buruk, seperti dicopet, dihipnotis, kita tentu tidak ingin mengalaminya lagi. Kita belajar berhati-hati  dalam meletakkan barang berharga dan tidak mudah mempercayai apa yang dikatakna orang lain yang tidak benar.

Refleksi menjadi lilin kecil dari pemulihan kesehatan mental.  Namun, diperlukan pra-kondisi pemulihan.   Pra kondisi pemulihan dapat terjadi jika sitasi yang dirasakan itu cukup aman. Contohnya jika seseorang datang ke kantor konselor psikolog klinis. Di dalam ruangan terdapat gambar sapu . Gambar sapu itu langsung membuatnya tidak nyaman karena mengingatkannya bayang-bayang kekerasan yang dilakukan oleh ayahnya.  

Hubungan atau relasi yang terjalin pun harus saling menyembuhkan.  Tidak bisa seseorang yang dalam kondisi depresi langsung divonis salah bermacam0macam. 

Dari pihak pasien yang sedang dalam kondisi mental tidak sehat, harus memiliki motivasi dan keyakian bahwa dia bisa sembuh.

Kesempatan seseorang untuk bisa belajar kembali tentang kesehatan mental jadi modal utama.  Seseorang berhasil mengalami kembali kehidupan baru bukan melihat dan membicarakan pengalamannya.

Refleksi  dan latihan pernafasan yang sangat membantu pemulihan. Meditasi dengan Mengingat akan perbuatan baik yang telah kita miliki dan kita senangi.  Semuanya itu akan menenangkan jiwa kita. Pada akhirnya, jiwa dan mental sehat harus dibangun dengan kemampuan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun