Ketimpangan perkembangan digital internet di Indonesia:
Technopreneur luar negeri mampu menguasai pangsa pasar pengguna digital internet Indonesia ke dalam saku mereka. Â Mereka jadi top leader di aplikasi domestik. Â Hasilnya mereka juga mampu meraih keuntungan dengan menjadi penyedia aplikasi global yang berbagsis di luar negeri. Â Sumbangan pemasukan rata-rata sebesar Rp.14 triliun kepada aplikasi global. Â Sebagai contoh Facebook mampu meraup USD 500 juta, twitter USD 180 juta atau Linkedin USD 90 juta. Â Tetapi mereka tidak membayar pajak kepada Indonesia karena kita belum punya perangkat yang menjangkau aplikator luar negeri.
Kendala utama adalah kekurangan technoprenur yang mumpuni untuk menciptakan aplikasi local yang mampu bersaing dengan luar negeri, Â Untuk bersaing dengan luar negeri pun para tecknoprenur lokal belum memiliki kemampuan finansial yang begitu besar. Â Modal besar diperlukan dalam suatu start-up di tahun pertama dan kedua. Â Katakanlah untuk menyewa server atau transmisi, Â dibutuhkan dana setidaknya Rp100-150 juta per tahun.
Menjawab Tantangan:
PErkembangan digital ekonomi pun telah berdampak besar di  seluruh kehidupan rakyat Indonesia terutama di bidang ekonomi.Â
Mengubah pola tradisional menjadi digital ekonomi  dengan banyak kelemahan yang sudah kita ketahui harus ada solusinya. Kelemahan itu antara lain technoprenur yang mumpuni,  infrastuktur yang mampu menyediakan transmisi dan server yang begitu cepat dan luas menjangkau ke seluruh Indonesia.
Infrastruktur adalah bagian terpenting dari pembangunan digital.  Jika saat ini jaringan internet hanya berdasarkan dari jaringan tetap dan jaringan bergerak dimana kapasitasnya terbatas yang dibangun oleh  perusahaan telekomunikasi.  Dalam beberapa tahun yang akan datang  jaringan bergerak pun  sudah tak mampu lagi untuk menjawab kebutuhan dari digital seluruh kegiataan ekonomi. Oleh karena itu PT. Telkom Indonesia telah menemukan solusi tepat untuk meluncurkan Satelit Telkom 3S untuk evolusi jaringan bergeraknya.
 PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk atau Telkom Indonesia sebagai perusahaan informasi dan komunikasi serta penyedia jasa dan jaringan telekomunikasi terlengkap se-Indonesia terus melakukan pengembangan terhadap infrastruktur yang dimilikinya. Pada awal tahun 2017, Telkom Indonesia meluncurkan Satelit Telkom 3S sebagai upaya pemerataan akses telekomunikasi yang menjangkau seluruh nusantara, khususnya wilayah 3T (Terdepan, Terluar, Terpencil). Dengan diluncurkannya satelit baru andalan dari PT. Telkom Indonesia.
Telkom-3S akan dilengkapi dengan 24 transponder  C-band, 8 sambungan transponder C-band, dan 10 transponder Ku-band. Transponder C-band akan mencakup wilayah Indonesia dan Asia Tenggara, transponder sambungan C-band akan mencakup Indonesia dan Malaysia.  Â