Mohon tunggu...
Ina Tanaya
Ina Tanaya Mohon Tunggu... Penulis - Ex Banker

Blogger, Lifestyle Blogger https://www.inatanaya.com/

Selanjutnya

Tutup

Money

Menyoroti Pembangunan Pariwisata Indonesia

26 Oktober 2016   13:21 Diperbarui: 26 Oktober 2016   13:36 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Forum Ekonomi Dunia atau World Economic Forum (WEF) mempublikasikan ranking daya saing global (The Global Competitiveness Report/GCR) tahun 2014-2015.Dalam publikasi WEF indonesia menempati peringkat 34 dari 144 negara, atau naik 4 (empat) tingkat dari posisi sebelumnya 38 (tahun 2013-2014). Namun jika dibandingkan dengan negeri tetangga, terutama Singapore, Thailand dan Malaysia, peringkat Indonesia berada jauh di bawah mereka: Singapore, peringkat ke-2 global dan pertama di Asia Pasifik Malaysia, peringkat ke-20 global dan ke-8 di Asia Pasifik Thailand, peringkat ke-31 global dan ke-9 di Asia Pasifik

Mengejar daya saing global memang bukan hal yang mudah, usaha “Pesona Indonesia”  itu belum juga bisa mengalahkan Malaysia dengan “Truly Asia”,  Thailand dengan “Amazing Thailand”

Usaha-usaha peningkatan pengembangan pariwisata Indonesia sudah makin terarah dengan strategi yang dipaparkan oleh Menteri Pariwisata Arief Jahya dalam strategi 10 pengembangan destinasi pariwisata. 

Jelas bahwa 10 pengembangan destinasi pariwisata itu merupakan target pencapaian wisatawan luar negeri dan domestik yang dulunya 12 juta menjadi  20 juta pada tahun 2019.  

Langkah-langkah yang diambil oleh Kementrian Pariwisata untuk mencapai pengembangan yang dicanangkan itu dengan menetapkan 10 destinasi utama.   Dulunya  Indonesia hanya dikenal dengan “Bali” dan “Borobudur” sebagai destinasi utama, sekarang ada tambahan 8 destinasi utama.  Ke-10 destinasi utama itu adalah:  Pulau Mandalika, Labuan Bajo, Pulau Morotai, Tanjung Kelayang, Danau Toba, Wakatobi, Gunung Bromo, Candi Borobudur, Pantai Tanjung, Kepulauan Seribu.

Semua persiapan untuk mempromosikan 10 destinasi utama  dimulai dengan rapat-rapat dengan pemerintah daerah (untuk 8 destinasi utama), berkolaborasi dengan kementrian terkait  Kementrian Perhubungan, UMKM, Industri Kreatif.   Jalur pariwisata merupakan sektor unggulan untuk mendukung sektor lain yang menopak seperti industry kreatifi, UKM, BUMN.  

Stakeholder lainnya seperti ASITA, Perhotelan dan pengusaha UMKM  ikut berpartisipasi dalam geliat pencanangan 10 destinasi utama ini.

Manfaatnya dengan adanya geliat dari industri pariwisata (tambahan 8) adalah pekerjaan bagi sektor informal, rakyat juga ikut terinspirasi untuk bertumbuh dan berusaha mendukung misalnya ada yang jadi guide, money changer, pengusaha  penyedia jasa “snorkeling”,  “diving”. Bahkan media TV ikut menggerakan pertumbuhan ekonomi masyarakat lokal dan bahkan dengan promosi yang hebat akan dapat menjangkau orang asing yang ada di Indonesia.  Kegiatan dari pariwisata itu akan memacu prestasi dari pelaku pengusaha hotel, makanan dan souvenir, handykraft dan penyedia jasa lainnya seperti rental mobil, bis dan sebagainya.

Persiapan 10 destinasi utama itu dengan arahan dari Presiden Jokowi secara langsung yang dituangkan dalam Surat Setkab NO.: B652/Seskab/Martim/11/2015 tanggal 6 Nopember 2015 intinya untuk kementrian diinstruksikan untuk melakukan sesuai dengan bidangnya.  Antara lain:

Kementrian Pariwisata, Gubenur, Walikota agar berkonsentrasi dengan 10 destinasi prioritas dengan berbagai kegiatan (infrastruktur,  bandara, pelabuahan, jalan, listrik, air bersih, bbm,  manajemen promosi, penataan lingkungan, pedagang, penerimaan masyarakat

Kementrian Perhubungan:  dukungan infrastruktur transportasi, perpanjangan lacu bandara, jalan menuju ke Bandara dan ke daerah pariwisata, memberi izin maskapai asing untuk langsung ke bandara yang telah tersedia

Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Raykat: Menyediakan jalan tol, dan umum , infrastruktur air bersih

Kementrian ESDM dan BUMN Listrik: menyediakan BBM dan listrik

Kementrian Keuangan:   menyediakan pembiayaan untuk pengembangan ifnrastruktur kawasan Mandalika dan menata kelembagaan korporasi pengelolaan kawasan wisata Mandalika

Kementrian BUMN dan MEnteri Pariwisata agar mendorong BUMN mendirikan Indonesian Toursm Development Cooperation (ITDC) seperti induk pengembangan pariwisata sehingga mempercepat pengembangan pariwisata.

Kementrian Hukum HAM dan Kementrian Pariwisata untuk mendata kembali Negara-negara yang belum masuk dalam daftar bebas visa sehingga dapat diberikan bebas visa tahap ke III

Saran  komunikasi efektif yang disarankan:

Tanggal target dari pembedahan

Roadmap sudah sangat jelas dijabarkan oleh Presiden kepada Kementrian terkait dengan pengembangan 10 destinasi utama.  

Namun, seringkali apa yang dilakukan oleh Kementrian dalam pengembangannya tidak diketahui oleh public atau masyarakat , atau hanya media cetak atau online saja yang mengetahuinya.

Untuk lebih mengetahui perkembangan dari tiap tahapan diperlukan satu pola yang sistimatis dan online seperti Government Public Relations yang dapat diakses oleh setiap peminat , stakeholder atau siapa pun yang ingin mengetahui secara langsung.

Contohnya: mulai 27 Oktober 2016 Garuda telah membuka rute langsung Jakarta-Labuan Bajo langsung 7 kali perjalanan..   Hal ini belum pasti diketahui oleh calon pelancong yang ingin ke Labuan Bajo jika tidak ada sosialisasi tentang  rute baru yang dibuka.

Strategi  yang disarankan

Roadmap tidak menyebutkan target date atau jadwal penyelesaian dari rencana kerja, perlu dijelaskan agar masyarakat juga ingin menuju ke tempat tujuan dapat merencanakan kapan mereka dapat berlibur karena infrastruktur yang sudah jadi akan membuat harga tiket dan perjlananan serta liburan jadi lebih murah.   Saat ini karena tidak adanya infrastruktur yang mendukung agar liburan masih dianggap mahal.

Percepatan agar sumber daya manusia yang ikut dalam promosi pariwisata juga harus mempunyai sertifikasi khusus dalam bidang pariwisata. Hal ini penting agar  adanya standarnisasi baik itu harga maupun standar dari jasa pelayanan untuk satu objek pariwisata sehingga menghilangkan perbedaan mencolok antar travel agen maupun promotor.  Percepatan dibentuknya  Indonesian Toursm Development Cooperation (ITDC)

Keberhasilan dari pengembangan pembangunan 10 destinasi utama/prioritas dapat dicapai apabila semua pihak punya misi dan visi yang sama untuk memajukan dunia pariwisata Indonesia .

Survei  tentang orang asing yang menyukai pariwisata Indonesia vs  orang Indonesia yang suka pariwisata luar negeri

Saya  mencoba menggali dari  google unsur-unsur dari orang asing menyukai Indonesia . Hanya menemukan sebagai berikut:

Keindahan alam tak tertandingi

Semua aktivitas berjalan lancar karena Indonesia punya dua cuaca: panas dan hujan

Murah senum dan keramah-tamahan

Biaya hidup yang murah

Ketidak teraturan yang menjadi daya Tarik

Kekonyolan yang hanya dijumpai Indonesia

Pelayanan yang lebih efisien jika membayar lebih besar dari standar (suap)

Saya mencoba menggalai dari google unsur-unsur dari orang Indonesia yang menyukai berwisata ke luar negeri:

Lebih murah

Exposure yang berlebihan (paket liburan yang ditawarkan oleh admin promotor atau travel agen dengan menawarkan paket luar negeri yang lebih menarik, lebih murah dan sangat personal melalui email, media digital).

Fasilitas lebih memadai (trasnportasi, timing, kebersihan)

Daya Tarik karena punya nilai lebih baik

Dari pengalaman saya sendiri sebagai orang asing yang datang ke Melbourne didatangi seorang yang diutus oleh Kementrian Pariwisata untuk disurvei tentang Melbourne.  Isi survei,  akomodasi, transportasi, tempat yang disukai, budaya yang disukai, makanan yang disukai, berapa lama dan biaya yang dihabiskan untuk liburan.

Barangkali survey ini akan jadi dasar dan parameter apakah pembenahan yang dilakukan oleh pemerintah itu memang sudah benar selaras dengan apa yang diinginkan baik itu turis asing atau turis  domestic.

Katakan untuk turis asing jika ingin melihat budaya Indonesia yang menarik, tetapi kondisi dari penampilan budaya tidak ditampilkan dengan professional (Ada kalender acara dari suatu pertunjukan yang pasti tanggalnya, jamnya dan harganya).

Katakan untuk turis domestika yang masih keberatan dengan mahalnya harga flight /pesawat terbang tujuan pariwisata yang diinginkan  vs  paket pariwisata luar negeri yang lengkap (dari pesawat sampai akomodasi jauh lebih murah).   

Hal ini harus segera diperbaiki dengan infrastruktur yang lebih cepat,murah dan terkoneksi satu sama lainnya. 

Sumber referensi:

Kementrian Pariwisata

Target 12 Juta Turis Asing, Kementerian Pariwisata Andalkan 10 Tempat Ini :

Bisnis Tempo

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun