Tips Hutang:
Selalu buat perencanaan Kas besar untuk keluarga. Berapa pemasukan dan pengeluaran tiap bulan. Dari jumlah pemasukan dikurangi dengan pengeluaran, sisanya apakah masih ada ruang untuk meminjam. Jika masih ada ruang, sesuaikan pinjaman dengan jumlah sisa uang. Tidak boleh melebihi dari sisa uang .
Jika sisa uang tak memungkinkan untuk meminjam, dan kita tak punya “other passive income”, hendaknya tidak mencoba meminjam dengan menggadaikan rumah atau aset berharga yang lainnya. Seringkali, justru pinjaman itu akan meruwetkan kita untuk mengelola keuangan yang dulunya wajar menjadi tidak wajar.
Aset:
Aset dapat didefinisikan sebagai harta tak bergerak maupun tak bergerak. Aset tak bergerak itu seperti rumah,tanah, emas,mobil,sepeda motor. Aset yang bergerak adalah arus kas masuk dari sumber pendapatan yang kita terima.
Untuk total aset tentunya setiap orang berhak mengklaim keseluruhan aset bergerak maupun tak bergerak. Namun, untuk berhutang, kita harus perhatikan apakah pinjaman kita bersifat produktif atau konsumtif. Jika konsumtif, jangan sekali-kali melihat keseluruhan aset sebagai dasar pinjaman. Jika produktif, kita masih boleh menggunakan total aset sebagai dasar pinjaman.
Hutang:
Untuk membeli suatu aset yang besar, katakan sebuah rumah dengan cara berhutang. Berhutang untuk membeli rumah biasanya harus menyiapkan DP sekitar 10%. Juga persiapkan apakah dana yang berasal dari gaji kita itu jika dipotong 30% untuk cicilan masih mencukupi untuk membayar keperluan primair seperti konsumsi dan pendidikan.
Uang DP, asuransi, biaya notaris dan lainnya hendaknya tidak menggunakan dana dengan berhutang. Jika kita berhutang, maka beban yang akan timbul makin besar selain DP terdapat cicilan. Sebaiknya perhitungkan untuk pembelian aset besar apakah kita sudah siap untuk membayar cicilan tiap bulan sampai batas waktu. Hal ini penting karena jika cicilan kita harus berhenti ditengah jalan , banyak penalti yang harus dibayar dan bahkan ada beberapa peraturan yang memberatkan bagi yang berhutang karena dianggap rumah tidak jadi milik kita.
Hutang untuk hal yang produktif
Sikap mental untuk selalu berhutang jika ingin memiliki sesuatu hendaklah tidak dilakukan. Jika ingin memiliki barang , pikirkan apakah barang yang diinginkan itu sesuatu yang primer atau sekunder. Utamakan yang primer, jika yang sekunder atau tersier seperti piknik, wisata, gadget sebaiknya tidak dengan jalan berhutang.