Mohon tunggu...
Ina Tanaya
Ina Tanaya Mohon Tunggu... Penulis - Ex Banker

Blogger, Lifestyle Blogger https://www.inatanaya.com/

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Cegah, Obati, dan Lawan Diabetes

28 Mei 2016   17:30 Diperbarui: 10 Oktober 2016   17:12 331
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Diabeteshttps://goo.gl/1Rup3E adalah penyakit degeneratif atau bersifat kronis dan merupakan kumpulan gejala peningkatan kadar gula darah (glukosa) akibat kekurangan hormon insulin baik absolut maupun relatif.   Mencegah lebih baik dari mengobati.  Oleh karena itu sebaiknya Anda perlu mengetahui apakah Anda memiliki risiko diabetes.    Salah satu dari risiko untuk menjadi penyandang dibates (diabetisi) tipe 2 adalah apabila Anda kelebihan berat badan, kegemukan.  Berat badan menjadi salah satu penyebab utama diabetes tipe 2. 90% dari diabetes tipe 2 berasal dari orang yang berat badannya kelebihan. Saat ini 2/3 dari remaja dan l/5 anak-anak negara maju pun berat badannya berlebih, ini berarti akan semakin banyak orang yang menderita diabetes.  Menjaga kesehatan berarti ikut mencegah penyakit.

Faktor risiko yang membuat  diabetes adalah:

  • Mempunyai keluarga yang diabetes tipe 2
  • Tekanan darah tinggi
  • Kelebihan kadar lemak (kolesterol dan/atau trigliserid)
  • Kurang gerak badan(olah raga)
  • Berumur lebih dari 45 tahun

Apa diabetes?

Diabetes atau lengkapnya “Diabetes Melitus” atau “Kencing Manis” adalah suatu penyakit yang ditandai dengan Kelebihan kadar gula dalam darah, yang terjadi karena kelainan  “pengeluaran” insulin, “”kerja”” insulin atau keduanya (pengeluaran dan kerja “insulin”.

Tidak diketahui secara pasti kapan dimulainya ada diabetes.  Menurut Papyrus ditemukan di Luxor, Mesir 1873 yang sekarang disimpan di perpustakaan Universitas Lepzig, Jerman,  sudah ada sejak abad 1837. Faktanya penyandang diabetis semakin banyak.   Pada tahun 2015: 415 milyar di dunia dan 2040 diprediksi akan mencapai 642 miyar.

Fakta yang lain yang mengejutkan bahwa pada tahun 2015, Indonesia menduduki peringkat nomer 7 di diunia untuk penderita diabetes dan nomer 3 untuk penduduk yang terbanyak penderita diabetes.

Dari 1 diantara 2 penderita diabetes tidak mengetahui bahwa mereka itu punya resiko untuk diabetis. Koran kompas telah mengangkat isu ancaman diabetis selama tiga hari berturut-turut  yaitu tanggal 6-8 April 2016.

Ada 3 macam diabetis:

1.Type 1:

  • Biasanya diderita oleh anak
  • Risk faktornya family, histori diabeti,genetik, lingkungan,
  •  Tanpa insulin penderita akan meninggal dunia

2. Type 2: 

  • Dewasa
  •  Risk faktor , obesitas, tanpa kegiatan fisik,nutrisi yang tidak bagus, histori
  •  Tidak terdeksi

3. Type Gestational diabetes

  • Muncul selama kehamilan
  •  Dapat menyebabkan kesehatan yang serius bagi anak dan ibunya

Bagaimana memastikan adanya diabetes?

  • Pemerikasaan gula darah sewaktu >200mg/dl
  • Kadar gula darah puasa >126mg/dl
  • Kadar gula darah 2 jam sesuadah makan >200 mg/dl

Apa yang dimaksud  Dengan PRE DIABETES?

Adalah mereka yang kadar gula darahnya sudah diatas nomal, tetapi belum cukup tinggi untuk disebut diabetes

Keadaan apa yang biasanya mengikuti Diabetes?

  • Tekanan darah tinggi (hipertensi)
  • .Gangguan lemak dan darah (kolesterol dan trigliserid)

Apa saja  penyulit  “KOMPLIKASI” DIABETES?

Penyulit akut:  Penurunan kesadaran karena terlalu tinggi/rendahnya kadar gula dalam darah

Penyulit kronis:  Gangguan pembuluh darah di jantung (“Koroner”)

                               Di otak (“stroke”)

                               Di tungkai (“”kaki diabetes”)

                              Di alat kelamin (“disfungsi ereksi”)

                              Di retina mata

                              Di Ginjal

                              Di syaraf

Komplikasi diabetes:

  • T2dm bukan penyakit ringan.  
  • Diabetes  membunuh 1 orang tiap 8 menit 

Bagaimana cara mencegah diabetes? Dengan mengendalikan:

  • kadar gula darah,
  • tekanan darah,
  • Kadar lemak darah
  • berat badan
  • Stop merokok
  • Pengaturan makan (“diet”)
  • .Latihan jasmani (“”olahraga’”)
  • Obata-obatan (tablet, insulin)
  • Penyuluhan (“edukasi”)
  • Pemantauan gula darah mandiri

Diabetes tidak dapat disembuhkan:

  • Belum dapat disembuhkan
  • Dapat dikendalikan
  • Dapat tetap hidup sama dengan mereka yang non-diabetes

80% dari Type 2 Diabetes dapat dicegah dengan lifestyle

Anda dapat membantu diri anda sendiri dengan:

  • Olah raga secara teratur
  • Makan dengan pola makanan sehat dan diet
  • Berhenti Merokok
  • Menurunkan kolesterol

Fakta ternyata membuktikan bahwa  makanan merupakan kunci utama dalam pencegahan diabetes

Bagi yang telah menjadi Diabetes:

  • Jangan bingung dan takut
  • Segera temu “edukator diabetes”
  • Bergabung dengan klub diabetes setempat

Seringkali pada saat puasa, penderita diabetes sangat bingung dengan pola makan yang harus diasupnya.

Berikut ini adalah tips yang diberikan oleh dokter gizi yang perlu diperhatikan.

Diabetis aman berpuasa apabila

  • Kadar gula darah terkontrol (gula darah puasa 80-126 gm/dl, 2 jam setelah makan 80-180mg/dl)
  • Tidak menggunakan suntaikan insulin leibh 2X sehari
  • Faal hati/liver baik
  • Faal Ginjal baik
  • Tak ada gangguan pembuluh darah otak yang berat
  • Tak ada kelainan pembuluh darah jantung
  • Cadangan lemak tubuh cukup
  • Tak ada kelainan hormonal lain
  • Tidak demam tinggi
  • Diabetis yang sebaiknya tidak berpuasa
  • Diabetis tipe 1 yang sulit terkendali
  • Diabetis yang menggunakan suntukan insulin > 2 kali perhari
  • Diabetis tipe 1 atau 2 yang gula darahnya tidak terkendali
  • Diabetis yang pernah mengalami koma ketoasidosis
  • Diabetisi yang sedang hamil
  • Diabetisi usia lanjut yang diperkirakan sulit memahami komplikasi – komplikasi yang mungkin timbul
  • Diabetisi yang pernah mengalami >2 kali episode hipoglikemia/ hiperglikemia selama Ramadhan
  • Diabetisi dengan penyakit lain yang berat (jantung,ginjal, lever,darah  tinggi

BILA GULA DARAH KITA MASIH TINGGI TIDAK DISARANKAN BERPUASA

Pengaturan Pola Makanan:

menubukapuasa-574973d8d17a613209eb2727.jpg
menubukapuasa-574973d8d17a613209eb2727.jpg
  • Jumlah energi (kalori) dari makanan yang dibutuhkan pada waktu puasa sama seperti bila tidak berpuasa.
  • Perlu pengaturan dan distribusi makanan serta obat-obatan
  • Pengaturan Makanan
  • Buka Puasa: 50% kebutuhan energi sehari
  • Sebelum shalat Maghrib Makanan Ringan (10%)
  • Sesudah shalat Maghrib : Makanan Utama (40%)

2.Sesudah Shalat Tarawih: Makanan Ringat (10%)

3.Sahur: Makanan Utama : (40%)

menusahur-574973f6349373f5088439d9.jpg
menusahur-574973f6349373f5088439d9.jpg
menuutama-574974145b7b61b311492e65.jpg
menuutama-574974145b7b61b311492e65.jpg
Tulisan ini diikut-sertalan dalam Lomba Penulisan Blogger Hari Kesehatan Sedunia 2016:  "Cegah, Obati, Lawan Diabetes"

goo.gl/Ax2fn5
goo.gl/Ax2fn5
Sumber referensi:

Diebetes Melitus dan Penyakit Jantung Koroner:  Dr. Febtusia Puspitasari, SpJP, FIHA

Mengenal Diabetes :  Dr. A.B. Wardoyo, Sp. PD

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun