[caption caption="Proses Ethanol . Sumber foto: www.fouroniformers.com.br"]
Etanol diproduksi oleh fermentasi dan penyulingan biji-bijian seperti jagung, barley dan gandum.
Bentuk lain dari etanol, yang disebut bioetanol, dapat dibuat dari berbagai jenis pohon dan rumput, meskipun prosesnya lebih sulit.
Rumus kimia untuk etanol adalah CH3CH2OH. Pada dasarnya, etanol adalah etana dengan molekul hidrogen digantikan oleh radikal hidroksil, -OH, yang terikat pada atom karbon.
Etanol campuran dengan bensin Campuran minimal 85 persen etanol dianggap bahan bakar alternatif di bawah Undang-Undang Kebijakan Energi 1992. E85, campuran 85 persen etanol dan 15 persen bensin, digunakan dalam kendaraan bahan bakar fleksibel, yang ditawarkan oleh sebagian besar produsen mobil besar. Vehcles bahan bakar fleksibel dapat berjalan pada bensin, E85, atau kombinasi dari keduanya.
Campuran dengan lebih etanol, seperti E95, juga bahan bakar alternatif premium. Menyatu dengan konsentrasi yang lebih rendah etanol, seperti E10 (10 persen etanol dan 90 persen bensin), kadang-kadang digunakan untuk meningkatkan oktan dan meningkatkan kualitas emisi, tetapi tidak dianggap bahan bakar alternatif.
The Embraer EMB 202 Ipanema merupakan pesawat pertama yang berbahan bakar ethanol dan banyak dimanfaatkan di lahan pertanian (agricultural aircraft). Selain itu, telah dikembangkan juga syngas berbahan dasar kayu yang dimanfaatkan sebagai generator.
Pada tahun 2005 di Amerika Selatan ethanol sudah menggunakan bahan bakar untuk kendaraan. Semua kendaraan negara yang telah menggunakan E 10 (campuran 10% ethanol dan 90% BBM), diantaranya AS, Kanada, India, Thailand, China, Filipina dan Jepang. Hanya Brasil yang telah menggunakan E 20. Adanya teknologi hybrid saat ini, Brazil tidak ada lagi kendaraan yang hanya menggunakan gasoline tetapi telah memakai 20-25 % ethanol (E25). Dari data yang didapatkannya, sebanyak 3 juta mobil telah beroperasi menggunakan 100 % ethanol dan 6 juta mobil berteknologi hybrid (flexible-fuels vehicles).
Lalu, bagaimana dengan Indonesia, apakah kita harus mengembangkan ethanol sebagai sumber energi alternatif yang dapat mendunia. Pengkajian yang paling penting adalah energi alternatif itu harus sesuai dengan kondisi lingkungan yang berada di Indonesia.
Sebagai negera tropis, Indonesia memiliki keberagaman hasil hutan . Sumber daya alam , pertanian, agroklimat jadi titik sentral dalam pengolahan sebuah biofuel . Hasil-hasil alam dan pertanian yang dapat cukup, iklim tropis dengan curah hujan yang cukup sudah jadi prakondisi untuk mengusahakan biofuel dari bahan-bahan alam itu.
Ada 49 jenis tanaman yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi. Beberapa tanaman yang potensial sebagai penghasil bioenergi adalah kelapa sawit, kelapa, jarak pagar, kapas, kanola, dan rapeseed untuk biodiesel, serta ubi kayu, ubi jalar, tebu, sorgum, sagu, aren, nipah, dan lontar untuk bioetanol.