[caption caption="Bioenergy Sumber foto: www.tvrinews.com"][/caption]Sumber energi gas dan bumi yang dimiliki Indonesia saat ini adalah sumber energi yang sifatnya tidak ekonomis, tidak renewable (tidak dapat diperbaharui). Tidak ekonomis karena harus melakukan explorasi untuk mendapatkan sumber energi mentah (crude oil) dan mengolahnya menjadi bahan bakar seperti bensin, gas dengan biaya yang besar sekali karena Pertamina sedang dalam proses perogram peningkatan kaapsitas kilang baru karena dimasa lalu sulit diwujudkan. sendiri. Tidak renewable karena semua bahan energi yang dari fosil itu setelah digali dan digunakan oleh kita, tidak mungkin diperbaharui lagi, sekali pakai habis tanpa pembaharuan.
Jika kita hanya mengharapkan dari kekayaan sumber energi kita hanya dari minyak bumi , bensin, maka sumber mineral gas buminya itu akan habis hanya dalam yang telah ditentukan. Ini disebabkan karena hasil explorasi dan kebutuhannya tidak lagi memadai. Kebutuhan minyak bumi di dalam negeri saat ini mencapai 23 Juta kL bensin . Sedangkan kita hanya dapat memasok minyak bumi sebesar 16 kl bensin. Apalagi kebutuhan masyarakat terhadap bensin ini terus meningkat 10% tiap tahun.
Explorasi dari minyak bumi ini jika dilakukan secara terus menerus, maka cadangan minyak bumi kita akan habis hanya dalam waktu 15 tahun. Akibatnya, Pemerintah kewalahan memenuhi kebutuhan bensin dalam negeri. Selain itu, semakin menipisnya persediaan bahan bakar fosil dan emisi karbon juga menjadi salah satu pendorong utama.
[caption caption="Renewable and Non-Renewable Energy, sumber foto: www.teknorama.com"]
Tantangan dan terobosan perlu dipertimbangkan dan dipikirkan oleh Pertamina selaku pengelola minyak dan gas bumi. Khususnya pada saat Pertamina merayakan ulangtahun yang ke-58, diharapkan adanya penggagas dan penemu dari energi alternatif yang dapat memberikan kontribusi bagi pengembangan sumber energi alternatif.
Salah satu dari gagasan itu adalah bioenergi. Bioenergi merupakan energi alternatif yang berasal dari sumber-sumber biologis. Keunggulan pemanfaatan bioenergi ini adalah meningkatkan kualitas lingkungan, meningkatkan pertumbuhan ekonomi, serta mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar fosil.
Pengembangan bioenergi pada saat ini sudah mencapai kepada generasi yang keempat. Pada generasi yang pertama, bioenergi dianggap sebagai pesaing dari pengembangan pakan dan pangan. Kompetisi yang kurang etis itu menghasilkan vegetable oil, biodiesel, bio-alcohol, biogas, solid biofuel, dan syngas.
Pada generasi kedua digunakan atau dimanfaatkan bahan diluar pangan dan pakan. Bahan-bahan yang digunakan seperti limbah, cellulose dan tanaman yang didedikasikan untuk pengembangan energi (dedicated energy crops), yang mengubah biomass menjadi liquid technology.
Pada generasi ketiga pengembangan biofuel adalah oligae yang berasal dari algae.
Pada generasi keempat inilah pengembangan ethanol.
Ethanol (yang juga disebut etil alkohol atau alkohol gandum, dan disingkat EtOH) adalah alternatif bahan bakar berbasis alkohol yang dicampur dengan bensin untuk menghasilkan bahan bakar dengan oktan lebih tinggi dan emisi berbahaya lebih sedikit daripada bensin yang tidak dicampur
Etanol dibuat dari biji-bijian atau tanaman lain
[caption caption="Proses Ethanol . Sumber foto: www.fouroniformers.com.br"]
Etanol diproduksi oleh fermentasi dan penyulingan biji-bijian seperti jagung, barley dan gandum.
Bentuk lain dari etanol, yang disebut bioetanol, dapat dibuat dari berbagai jenis pohon dan rumput, meskipun prosesnya lebih sulit.
Rumus kimia untuk etanol adalah CH3CH2OH. Pada dasarnya, etanol adalah etana dengan molekul hidrogen digantikan oleh radikal hidroksil, -OH, yang terikat pada atom karbon.
Etanol campuran dengan bensin Campuran minimal 85 persen etanol dianggap bahan bakar alternatif di bawah Undang-Undang Kebijakan Energi 1992. E85, campuran 85 persen etanol dan 15 persen bensin, digunakan dalam kendaraan bahan bakar fleksibel, yang ditawarkan oleh sebagian besar produsen mobil besar. Vehcles bahan bakar fleksibel dapat berjalan pada bensin, E85, atau kombinasi dari keduanya.
Campuran dengan lebih etanol, seperti E95, juga bahan bakar alternatif premium. Menyatu dengan konsentrasi yang lebih rendah etanol, seperti E10 (10 persen etanol dan 90 persen bensin), kadang-kadang digunakan untuk meningkatkan oktan dan meningkatkan kualitas emisi, tetapi tidak dianggap bahan bakar alternatif.
The Embraer EMB 202 Ipanema merupakan pesawat pertama yang berbahan bakar ethanol dan banyak dimanfaatkan di lahan pertanian (agricultural aircraft). Selain itu, telah dikembangkan juga syngas berbahan dasar kayu yang dimanfaatkan sebagai generator.
Pada tahun 2005 di Amerika Selatan ethanol sudah menggunakan bahan bakar untuk kendaraan. Semua kendaraan negara yang telah menggunakan E 10 (campuran 10% ethanol dan 90% BBM), diantaranya AS, Kanada, India, Thailand, China, Filipina dan Jepang. Hanya Brasil yang telah menggunakan E 20. Adanya teknologi hybrid saat ini, Brazil tidak ada lagi kendaraan yang hanya menggunakan gasoline tetapi telah memakai 20-25 % ethanol (E25). Dari data yang didapatkannya, sebanyak 3 juta mobil telah beroperasi menggunakan 100 % ethanol dan 6 juta mobil berteknologi hybrid (flexible-fuels vehicles).
Lalu, bagaimana dengan Indonesia, apakah kita harus mengembangkan ethanol sebagai sumber energi alternatif yang dapat mendunia. Pengkajian yang paling penting adalah energi alternatif itu harus sesuai dengan kondisi lingkungan yang berada di Indonesia.
Sebagai negera tropis, Indonesia memiliki keberagaman hasil hutan . Sumber daya alam , pertanian, agroklimat jadi titik sentral dalam pengolahan sebuah biofuel . Hasil-hasil alam dan pertanian yang dapat cukup, iklim tropis dengan curah hujan yang cukup sudah jadi prakondisi untuk mengusahakan biofuel dari bahan-bahan alam itu.
Ada 49 jenis tanaman yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi. Beberapa tanaman yang potensial sebagai penghasil bioenergi adalah kelapa sawit, kelapa, jarak pagar, kapas, kanola, dan rapeseed untuk biodiesel, serta ubi kayu, ubi jalar, tebu, sorgum, sagu, aren, nipah, dan lontar untuk bioetanol.
Ethanol sebagai bahan energi alternatif patut dikembangkan dan diuji karena Ethanol E 85 sudah dapat dianggap sebagai energi alternatif sesuai dengan Undang-Undang Kebijakan Energi 1992.. E85 adalah campuran ethanol 85% dan bensin 15% dapat digunakan oleh kendaraan bermotor bahan bakar flexibel yang telah diproduksi oleh produsen mobil besar.
Pertimbangan dan manfaat Ethanol sebagai energi alternatif tidak dapat disangsikan lagi. Selain mendapatkan pengganti sumber energi minyak , juga sebagai pendorong penggerak ekonomi domestik bagi para petani yang menggarap lahannya dengan bahan-bahan ethanol.
Disamping itu PT. Pertamina juga menggagas enegi terbarukan, bahan bakar nabati, biomasa,mikrohido, pemanfaatan panas bumi, tenanga suraya,t enaga angin. Kerjasama PT.Pertamina dengan PT.Perkebunan Nusantara IV dalam bisnis biofuel terintegrasi.
Ancaman New Entrants dalam BBM maupun energi alternatif:
Pertamina sekarang ini tidak dapat membendung adanya pelaku industri Ritel BBM lain seperti Shell dan Petronas yang membanjiri Indonesia. Kran pembukaan ini memang di satu sisi baik karena dapat memenuhi semua kebutuhan energi BBM di seluruh pelosok Indonesia, namun di sisi lain, Pertamina perlu diingatkan kembali bahwa jika konsumen nantinya berbalik arah lebih menyukai produk pesaingnya karena dari segi kualitas, branding dan pemasaran yang jauh lebih baik.
Oleh karena itu Pertamina harus menjaga mutu , kualitas ,kapasitas dan service serta harga untuk dapat bersaing dengan pesaingnya. Produksi siap jual minyak (lifting) pertamina diprediksi seiktar 250.000 barrel per hari. Sedangkan Chevron dan dan perusahaan asing lainnya dapat memproduksi sekitar 2080.000 barrel per hari. Perusahaan asing yang notabene adalah “tamu”d i rumah milik Pertamina.Itu baru soal BBM, hal yang sama akan terjadi pada energi alternatif.
Mencari Produk Subsitusi:
Dilakukan dengan riset dan penelitian untuk mencari sumber energi altternatif, seperti biofuel, bioediesel dan bahn bakar nabati . Saat ini memang para pengguna atau konsumen kendaraan motor baik roda dua maupun empat lebih menyukai BBM . Meskipun Pemerintah telah memperkenalkan bahan bakar GAS untuk transportasi, tetapi ini hanya digunakan oleh kendaraan umum saja.
Namun, jika harga BBM akan menjulang tinggi dan ketersediaannya akan berkurang drastis 15-20 tahun lagi, tak pelak masyarakat harus mulai sadar bahwa satu-satunya jalan adalah dengan bahan bakar subsitusi pengganti BBM. Oleh karena itu Pertamina harus menggapai perjuangannya untuk mencari produk substitusi yang berkelanjutan.
Analisa Peraturan Pemerintah:
Berdasarkan Peraturan Pemerintah yang disahkan oleh DPR yaitu Undang Undang NO. 22 tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi. Undang-Undang ini dikeluarkan mengingat bahwa minyak bumi tidak lagi hasil bumi yang terbarukan sehingga penggunaannya dan explorasinya harus dikerjakan secara optimal mungkin untuk kesejahteraan dan kemakmuran rakyat banyak.
Dengan melihat perkembangan nasional dan internasional, dibutuhkan perubahan peraturan perundangan. Hal ini supaya dapat mengakomodasi pertambangan minyak dan gas bumi yang berwawasan mandiri, ramah lingkungan, efisien dan menggali potensi nasional.
Diharapkan melalui Perubahan Undang Undang ini Badan Usaha dapat mengelola kegiatan bukan hanya minyak bumi saja, tapi juga energi alternatif , mulai dari pengolahan, pengangkutan, penyimpanan dan niaga setelah memiliki izin dari Pemerintah.
Kedepannya PT. Pertamina yang telah terdaftar Global Fortune 500 tahun 2014 artinya masuk dalam kelompok 500 perusahaan terbesar di dunia versi Fortune, maka Pertamina harus mampu menguasai pangsa pasar lebih besar dan menciptakan energi alternatif yang mendunia lebih dahulu dibandingkan pesaingnya.
Sumber referensi:
https://apwardhanu.wordpress.com/2011/04/02/bioenergi-sebagai-alternatif-energi-masa-depan/
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H