Mohon tunggu...
Imam Syafii
Imam Syafii Mohon Tunggu... Guru - Pengamat Politik

adalah Imam Syafi'i Penulis Novel "Santri Legiun' (kisah para laskar penguak rahasia ilahi), penulis artikel, teacher di SIT Gema Nurani - Bekasi. Putra Betawi terlahir di Kp. Ujung Malang (sekarang Ujung Harapan), Kewedanaan Bekasi, Kabupaten Messter Cornelis, Keresidenan Batavia dan alumni Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Omnibus Law RUU Cipta Kerja "Merdekamu bukan Merdekaku, Sejahteramu bukan Sejahteraku"

7 Oktober 2020   12:29 Diperbarui: 7 Oktober 2020   14:08 154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: LBH Yogyakarta on Facebook

Dengan mengacu pada poin-poin  RUU Cipta Kerja di atas lantas siapakah yang diuntungkan?

Pada kenyataan yang ada tentu para pengusaha atau investor lah yang diuntungkan, RUU Cipta Kerja ini semakin membuka peluang bagi pengusaha untuk mengeruk keuntungan di negara ini dengan memanfaatkan tenaga-tenaga buruh secara maksimal dan mengabaikan hak-hak yang sebelumnya mereka dapatkan.

Persoalan terbesar adalah, DPR dan Pemerintah yang dianggap sebagai penyambung lidah rakyat tapi justru menjadi penghianat rakyat, sehingga secara tidak langsung menyeret rakyat kepada para tuan-tuan investor untuk dimanfaatkan secara tidak manusiawi, rakyat yang miskin semakin dimiskinkan oleh kebijakan-kebijakan yang merugikan rakyat, dan para pengusaha yang kaya tentu semakin bertambah kekayaannya.

Turut prihatin!

Penulis,

Imam Syafi'i

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun