Mohon tunggu...
broto Marsiman
broto Marsiman Mohon Tunggu... -

sharee inteligence

Selanjutnya

Tutup

Politik

Analisa Kasus KPK , Kepolisian dan Kejaksaan

11 November 2009   00:41 Diperbarui: 26 Juni 2015   19:23 1392
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Tersangka Pembunuh Nasrudin

Kita tau bersama bahwa para tersangka baru beberapa hari menghabisi Nasrudin, menyerahkan diri, mari kita baca kembali kenapa mereka menyerahkan diri dengan membuka koran apapun pasti ada,dalam pengakuanya yang saya kutip bahwasanya "mereka akan dihabisi (dibunuh)"karena merasa yg mereka habisi orang yang membahayakan negara maka mereka yakin pasti ada pembelaan dari negara terhadap apa yg mereka perbuat? (langsung dimuat dimedia seperti itu adanya karena memang pengakuan mereka),Menurut saya ini ganjil,karena sang penerror orang-orang itu adalah sang Sutradara sendiri atau paling tidak perintah Sang sutradara dan logika mereka benar terhadap para tersangka ini pasti menyerahkan diri hasilnya 1000% mereka benar!Apa maksudnya? Sang sutradara ingin mengkondisikan semua BAP dari para pemain sinetron "Pembunuhan Nurdin" sama, matching, dan berkesan dan berlatih acting untuk memberatkan Antasari

Raibnya sang Cady ?

Menurut berita yg dilansir kita tau bersama dia saksi dan dalam perlindungan POLISI,(semua rakyat diam karena cerita sang sutradara sudah masuk dihati pemirsanya), Analisa saya Rani juga dikondisikan,Bagaimana caranya nanti kamu beracting,menyapa para wartawan dengan melambaikan tangankah seperti artis, bagaimana kamu nanti diperiksa dan juga cara kamu menjawabnya dan memohon rekomendasi ke hakim hal2 mana sidang harus tertutup dan dengan alasan apa? (Gak mungkin seseorang yg terlibat dalam kasus pembunuhan apalagi orang tersebut belum pernah kena kasus ini bisa secara santai,senyum kayak selebriti menyapa media, dia sudah dikonsisikan untuk seperti itu dan hasilnya sukses sesuai keinginan sang sutradara.

Semua pemain termasuk rani dikondisikan untuk membuat barangbukti,untuk berakting, dllnya supaya Antasari ini mampuss

Peran Kejaksaan

Kejaksaan mengkondisikan bagaimana caranya agar pasal-pasal yg dimaksud atau diminta sang sutradara dapat mengenai sasaranya atau targetnya dan mengkondisikan pengabulan segala permintaan saksi terhadap kasus tersebut mau terbuka atau tertutup, dengan alasan yang sudah dikondisikan (misal adanya adegan ranjang)

Singkatnya cerita akhirnya berdasarkan BAP yang di kondisikan maka Antasari jadi tersangka (maksud dari proses ini adalah membangun opini public bahwa KPK itu kotor ketuanya mau terima suap),Dalam kenyataanya memang KPK sempat down dan penuh polemik dan akhirnya citra KPK rusak. Skenario 1 sukses

Skenario 2

Masuklah Bibit dan Chandra sebagai pengganti dari Antasari dengan berbagai proses yg sangat bijak ,(Sang sutradara memang sudah mengkondisikan supaya seolah-olah proses pemilihan ketua KPK bersih, adil adanya tapi maksud disini adalah untuk menutupi kasus skenario 1 dan membersihkan nama kejaksaan dan POLRI (jadi substansinya bukan orangnya yg kotor mereka adalah orang2 yg bersih),hasilnya sukses terpilihlah "Bibit dan Chandra" dengan pengkondisian ahli-ahli yg vokal supaya kelihatan bersih buktinya mereka dipilih oleh panitia yg ahli dan dipercaya rakyat.Penataan panitia ini untuk menggiring/mengkondisikan keadaan agar Rakyat tidak mengamati kasus Antasari, Sang sutradara sukses dan terabaikanlah kasus Antasari dari mata rakyat ( saya selalu mencermati )

Diskenario kedua ini tentulah ketua KPK baru "Bibit dan Chandra",menjalankan tugasnya.............saya singkat dalam perjalanan tugasnya juga "Dikondisikan" dengan kasus tertentu dan akhirnya masuklah beliau ke penjara dengan tuduhan yg berubah-rubah sampai terakhir adalah "penyalahgunaan wewenang" dan dijebloskan kepenjara

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun