Mohon tunggu...
Eki Tirtana Zamzani
Eki Tirtana Zamzani Mohon Tunggu... Guru - Pendidik yang mengisi waktu luang dengan menulis

Guru yang mengajar di kelas diperhatikan oleh 25-30 siswa, apabila ditambahi dengan aktivitas menulis maka akan lebih banyak yang memperhatikan tulisan-tulisannya. ekitirtanazamzani.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Kematian Suporter Menjadi Sisi Kelam Persepakbolaan Indonesia

25 September 2018   02:07 Diperbarui: 26 September 2018   12:48 633
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sementara itu, mengingat si korban kehilangan nyawa akibat pengroyokan tersebut, dalam pasal 351 ayat (3) KUHP diatur bahwa :

"Jika mengakibatkan mati, diancam dengan pidana penjara paling lama tujuh tahun" (hukumonline.com/25-06-2012)

Dalam Al-Quran dikatakan, "Barangsiapa yang membunuh seorang manusia, bukan karena orang itu (membunuh) orang lain, atau bukan karena membuat kerusakan bumi , maka seakan-akan dia telah membunuh manusia seluruhnya" (QS: Al-Maidah:32). Maka dari itu, islam menggolongkan pembunuhan sebagai dosa besar kedua setelah syirik (HR: al-Bukhari dan Muslim). Kelak pelaku pembunuhan akan mendapatkan balasan berupa neraka jahannam (QS: Al-Nisa': 93). (Nu.or.id/ 20-01-2016)

Sepakbola menjadi olahraga yang begitu disukai oleh masyarakat Indonesia. Para suporter rela merogoh kocek berapapun untuk bisa datang berduyun-duyun menyaksikan tim kesayangannya bertanding. Bagi anak-anak dan kaum hawa tentu akan sangat rawan sekali bila ingin menyaksikan secara langsung pertandingan sepakbola di stadion. Karena persepakbolaan di tanah air belum sepenuhnya aman. Masih ada kemungkinan-kemungkinan terjadi kerusuhan didalam stadion.

Ulah suporter belum bisa dewasa dan bisa kita bilang masih kekanak-kanakan. Masih saja kita dengar berita di televisi tentang kejadian kerusuhan atau bentrokan antar suporter kedua tim yang bertanding. Masalahnya biasa sepele, seperti suporter tidak bisa menerima keputusan wasit yang merugikan tim yang didukung. Apalagi jika tim yang main itu menjadi tuan rumah. Maka hukumnya wajib untuk memenangkan pertandingan. Sehingga wasit pasti akan tertekan oleh suporter tuan rumah.

Kejadian kematian salah satu suporter The Jackmania tentu mencoreng persepakbolaan di tanah air. Dunia internasional tentu melihat Indonesia tidak aman lagi dalam penyelenggaran suatu pertandingan internasional di laga sepakbola. Hal ini tentunya merugikan negara Indonesia. Dampak buruknya adalah jika Indonesia ingin mencalonkan diri menjadi tuan rumah di ajang bergengsi seperti AFF Cup, AFC Cup, hingga ajang World Cup (putaran piala dunia) bisa dipersulit oleh Federasi Sepakbola Internasional (FIFA).

Warganya saja tidak bisa dijamin keselamatannya oleh pemerintah setempat saat berada di stadion.  Apalagi keselamatan official tim dan supporter dari negara lain. Mungkin begitu pemikiran dunia internasional terhadap Indonesia setelah kejadian wafatnya suporter the jackmania.

Pembunuhan Pertama di Dunia

Bila merujuk keterangan dari agama samawi (Yahudi, Kristen, dan Islam). Pembunuhan pertama dimuka bumi menimpa anak kandung Nabi Adam. Dalam Alkitab, dikisahkan kain membunuh Habel. Penyebabnya karena persembahan Habel pada Tuhan di terima, sehingga Kain merasa iri.

Dalam tradisi islam, ceritanya hampir mirip, tapi nama korban pembunuhan pertama kali adalah Habil. Sang pembunuh Qabil. Mereka adalah keturunan Nabi Adam yang bekerja sebagai petani.

Berbeda dari Injil yang menyatakan Kain dikutuk mengembara ke seluruh dunia, Qabil dalam Al-quran digambarkan minta ampun kepada Allah SWT atas perbuatannya. Maka dia kemudian memakamkan saudaranya itu meniru cara gagak mengubur sesamanya. (merdeka.com/ 28-05-2015)     

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun