Mohon tunggu...
Eki Tirtana Zamzani
Eki Tirtana Zamzani Mohon Tunggu... Guru - Pendidik yang mengisi waktu luang dengan menulis

Guru yang mengajar di kelas diperhatikan oleh 25-30 siswa, apabila ditambahi dengan aktivitas menulis maka akan lebih banyak yang memperhatikan tulisan-tulisannya. ekitirtanazamzani.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Kematian Suporter Menjadi Sisi Kelam Persepakbolaan Indonesia

25 September 2018   02:07 Diperbarui: 26 September 2018   12:48 633
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Awan mendung berwarna gelap menyelimuti stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA). Saat kesebelasan Persib Bandung menjamu tamunya dari tim Ibu kota yakni kesebelasan Persija Jakarta. Tetesan air hujan yang turun dari langit membasahi pipi bumi pertiwi.

Suatu tragedi berdarah telah terjadi. Suatu pengroyokan atau main hakim sendiri dilakukan oleh orang--orang yang tak bertanggung jawab terhadap suporter Persija Jakarta/The Jackmania. Persepakbolaan tanah air telah berduka karena telah meninggalnya suporter The Jackmania bernama Haringga Sirla.(Minggu, 23/09/2018)   

Suporter kesebelasan Persija Jakarta itu nekat ingin menonton tim kesayangannya bertanding di stadion GBLA. Dia tidak takut datang sendirian ke stadion. Sejumlah orang dari suporter Persib Bandung/bobotoh mengetahui dirinya berasal dari Jakarta. Para bobotoh tersebut segera mengeroyok dan menganiaya Haringga hingga ia babak belur. Haringga menjadi bulan-bulanan massa dan akhirnya meninggal. (regional.compas.com/ 24-09-2018)

Pembunuhan ditinjau dari Dasar Hukum Negara dan Agama 

Nasib Haringga harus berakhir nahas dengan kematian. Keinginannya untuk menyaksikan tim kesayangannya bertanding akhirnya menjadi suatu jalan hilangnya nyawa. Kemungkinannya waktu dia datang tidak punya firasat apa-apa kalau akan malang nasibnya. Dia datang dengan pakaian biasa kemungkinan dengan alasan biar lebih aman dalam menyelamatkan diri jika terjadi kerusuhan didalam stadion.

Namun nasib buruk menimpanya. Hal ini terjadi karena identitas dirinya diketahui oleh bobotoh julukan suporter Persib Bandung. Kalau dia itu adalah pendukung tim kesebelasan Persija Jakarta "The Jackmania".

Video penganiayaan suporter yang berujung pada kematiaan ini telah beredar luas di masyarakat pada hari Minggu melalui media sosial. Pelaku telah melakukan tindakan yang keji dan tidak berperikemanusian. Dalam video tersebut beberapa pelaku pengroyokan menganiaya korban tanpa ada resa belas kasihan sedikit pun.  

Menurut saya tindakan ini termasuk dalam kategori main hakim sendiri. Pelakunya tentu bisa mendapatkan hukuman yang berat karena telah melakukan pengroyokan dan menghilangkan nyawa seseorang yang tidak bersalah.

Hak untuk hidup adalah suatu prinsip moral yang didasarkan pada keyakinan bahwa seorang manusia memiliki hak untuk hidup dan, terutama, tidak seharusnya dibunuh oleh manusia lainnya. (id.m.wikipedia.org)

Berdasarkan Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP), pelaku main hakim sendiri dapat dituntut secara pidana. Dalam pasal 351 ayat (1) KUHP, disebutkan bahwa :

"Penganiayaan diancam dengan pidana penjara paling lama dua tahun delapan bulan atau pidana denda paling banyak empat ribu lima ratus rupiah."

Sementara itu, mengingat si korban kehilangan nyawa akibat pengroyokan tersebut, dalam pasal 351 ayat (3) KUHP diatur bahwa :

"Jika mengakibatkan mati, diancam dengan pidana penjara paling lama tujuh tahun" (hukumonline.com/25-06-2012)

Dalam Al-Quran dikatakan, "Barangsiapa yang membunuh seorang manusia, bukan karena orang itu (membunuh) orang lain, atau bukan karena membuat kerusakan bumi , maka seakan-akan dia telah membunuh manusia seluruhnya" (QS: Al-Maidah:32). Maka dari itu, islam menggolongkan pembunuhan sebagai dosa besar kedua setelah syirik (HR: al-Bukhari dan Muslim). Kelak pelaku pembunuhan akan mendapatkan balasan berupa neraka jahannam (QS: Al-Nisa': 93). (Nu.or.id/ 20-01-2016)

Sepakbola menjadi olahraga yang begitu disukai oleh masyarakat Indonesia. Para suporter rela merogoh kocek berapapun untuk bisa datang berduyun-duyun menyaksikan tim kesayangannya bertanding. Bagi anak-anak dan kaum hawa tentu akan sangat rawan sekali bila ingin menyaksikan secara langsung pertandingan sepakbola di stadion. Karena persepakbolaan di tanah air belum sepenuhnya aman. Masih ada kemungkinan-kemungkinan terjadi kerusuhan didalam stadion.

Ulah suporter belum bisa dewasa dan bisa kita bilang masih kekanak-kanakan. Masih saja kita dengar berita di televisi tentang kejadian kerusuhan atau bentrokan antar suporter kedua tim yang bertanding. Masalahnya biasa sepele, seperti suporter tidak bisa menerima keputusan wasit yang merugikan tim yang didukung. Apalagi jika tim yang main itu menjadi tuan rumah. Maka hukumnya wajib untuk memenangkan pertandingan. Sehingga wasit pasti akan tertekan oleh suporter tuan rumah.

Kejadian kematian salah satu suporter The Jackmania tentu mencoreng persepakbolaan di tanah air. Dunia internasional tentu melihat Indonesia tidak aman lagi dalam penyelenggaran suatu pertandingan internasional di laga sepakbola. Hal ini tentunya merugikan negara Indonesia. Dampak buruknya adalah jika Indonesia ingin mencalonkan diri menjadi tuan rumah di ajang bergengsi seperti AFF Cup, AFC Cup, hingga ajang World Cup (putaran piala dunia) bisa dipersulit oleh Federasi Sepakbola Internasional (FIFA).

Warganya saja tidak bisa dijamin keselamatannya oleh pemerintah setempat saat berada di stadion.  Apalagi keselamatan official tim dan supporter dari negara lain. Mungkin begitu pemikiran dunia internasional terhadap Indonesia setelah kejadian wafatnya suporter the jackmania.

Pembunuhan Pertama di Dunia

Bila merujuk keterangan dari agama samawi (Yahudi, Kristen, dan Islam). Pembunuhan pertama dimuka bumi menimpa anak kandung Nabi Adam. Dalam Alkitab, dikisahkan kain membunuh Habel. Penyebabnya karena persembahan Habel pada Tuhan di terima, sehingga Kain merasa iri.

Dalam tradisi islam, ceritanya hampir mirip, tapi nama korban pembunuhan pertama kali adalah Habil. Sang pembunuh Qabil. Mereka adalah keturunan Nabi Adam yang bekerja sebagai petani.

Berbeda dari Injil yang menyatakan Kain dikutuk mengembara ke seluruh dunia, Qabil dalam Al-quran digambarkan minta ampun kepada Allah SWT atas perbuatannya. Maka dia kemudian memakamkan saudaranya itu meniru cara gagak mengubur sesamanya. (merdeka.com/ 28-05-2015)     

Pembunuhan pertama terjadi karena ada sifat iri terhadap kenikmatan yang di terima oleh orang lain. Sifat iri adalah tidak senang melihat orang lain bahagia. Sifat ini tidak tampak tapi dampak yang ditimbulkan begitu besar. Karena sifat iri itu bisa menghalalkan segala cara untu menghilangkan atau melenyapkan kebahagiaan orang lain. Naudzubillah

Berkaca pada kasus pengroyokan terhadap suporter the jackmania. Masalahnya sebenarnya sepele. Bobotoh tidak ingin melihat the jackmania datang mendukung persija ke stadion. Kalau masih ada suporter yang nekat dan datang ke stadion. Mungkin saja bobotoh ingin memberikan pelajaran kepada mereka dengan cara kekerasan. Tujuannya tentu agar tidak ada lagi the jackmania yang lainnya yang berani datang untuk menonton pada pertandingan-pertandingan berikutnya. The jackmania dibuat trauma oleh bobotoh dengan kejadian kematian suporter kemarin.

Namun sangat disayangkan cara untuk memberi pelajaran kepada the jackmania yang sudah kelewat batas. Tindakan bobotoh yang sudah kebablasan sehingga memakan korbankan jiwa. Menurut pendapat saya para pelaku mungkin sedang terpengaruh oleh barang-barang yang menghilangkan kesadaran/akal sehat. Sehingga nuraninya telah mati dan tega membunuh saudaranya sendiri.

Saya membayangkan jika hal ini terjadi pada orang-orang dekat saya. Saya pasti akan merasa terpukul sekali. Pengroyokan ini seperti kelakuan monster yang menghajar lawannya secara membabi buta dengan tujuan pengakuan kekuatan diri. Penilaian orang lain terhadap tindakan main hakim sendiri ini bukannya malah diakui sebagai kekuatan suatu suporter. Tetapi penilain saya menunjukkan sebaliknya. Tindakan yang mereka lakukan tersebut adalah suatu tindakan yang kurang jentel. Karena mereka berani mengroyok dikandang sendiri.

Hal ini tentunya juga berdampak buruk saat bobotoh datang ke Jakarta. Pasti mereka akan diliputi perasaan takut. Mungkin saja ada the jackmania yang masih belum bisa menerima kematian saudaranya. Suatu permusuhan antar sporter yang seharusnya tidak perlu terjadi. Karena hal ini bisa merong-rong dan melemahkan rasa persatuan dan kesatuan kita sebagai bangsa Indonesia yang sudah terbangun selama ini.

Kesimpulan

Kematian suporter saat melihat timnya sedang bertanding semoga tidak akan ada lagi. Semoga pemerintah bisa memberikan kenyamanan dan keamanan terhadap seluruh warganya. Pejabat yang berwenang di PSSI (persatuan sepak bola seluruh Indonesia) bisa bertindak tegas untuk memberikan sanksi kepada pihak-pihak yang terlibat dalam kasus ini. Selain itu pihak berwajib juga bisa segera menuntaskan masalah hukum yang menjerat pelaku penganiayaan. Sehingga ada rasa jera kepada pelaku untuk tidak melakukan tindakan anarkisnya lagi.

Semoga Bermanfaat

Salam,

Eki Tirtana Zamzani

Mojokerto, 25-09-2018

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun