Jika lingkungan itu baik maka kita akan ikut baik. Namun jika lingkungan itu kurang baik maka tidak menutup kemungkinan kita juga bisa terpengaruh oleh lingkungan tersebut. Hal ini bisa terjadi jika iman kita lagi lemah. Kemudia ditambahi  lagi kita sedang diliputi oleh perasaan frustasi karena masalah kehidupan yang belum ada penyelesaiannya. Pergi ke tempat hiburan malam akhirnya sebagai pelarian semata.
Dalam sebuah hadis, Rasulullah shallallahu'alaihi wa sallam mengingatkan "Permisalan teman yang baik dan teman yang buruk ibarat seorang penjual minyak wangi dan seorang pandai besi. Penjual minyak wangi mungkin akan memberimu minyak wangi atau engkau bisa membeli minyak wangi darinya. Dan kalaupun tidak engkau tetap mendapatkan bau wangi darinya. Sedangkan pandai besi, bisa jadi (percikan apinya) mengenai pakaianmu dan kalaupun tidak engkau, engkau tetap mendapatkan bau asapnya yang tak sedap" (HR Bukhari 5534 dan Muslim 2628)/(Republika.co.id)
Kedua, tempat hiburan malam seperti tempat karaoke. Kalau tempat karaoke pernah saya kunjungi di waktu lampau. Biasanya ada beberapa orang yang bekerja di tempat karaoke. Pekerjanya adalah resepsionis, pemandu karaoke, dan pelayan.
Ada yang bekerja sebagai resepsionis. Karena resepsionis yang posisinya selalu berada di depan. Maka biasanya dipilih seseorang yang penampilannya menarik, berpakaian lebih tertutup, dan bicaranya sopan. Selain itu sikapnya juga begitu ramah terhadap pengunjung. Pengunjung yang datang untuk memesan ruangan karaoke biasanya akan diberikan senyuman manis.
Ada yang bekerja sebagai pemandu karaoke. Pemandu karaoke biasanya berpakaian agak terbuka. Tujuannya adalah untuk menarik pengunjung agar menggunakan jasanya. Dalam berdandan pemandu karaoke biasanya terlihat begitu berlebihan. Jasa pemandu karaoke adalah menemani pengunjung bernyanyi diruangan karaoke. Hal inilah yang dinilai oleh masyarakat profesi ini memiliki stigma negatif.
Ada yang bekerja sebagai pelayan. Tugas pelayan adalah untuk menyiapkan ruangan karaoke bagi pengunjung. Mulai dari membersihkan ruangan karaoke dan memberikan pengharum ruangan. Hingga mengantarkan minuman yang telah dipesan oleh pengunjung. Rata-rata pelayan ditempat karaoke adalah laki-laki. Mereka biasanya mengerti tata cara pengoperasian komputer untuk berkaraoke.
Saat saya dan teman-teman pergi ke tempat karaoke tujuannya adalah untuk menyanyi. Kami tidak ditemani oleh pemandu karaoke. Kita bernyanyi bergiliran dengan diiringi lagu rekaman musik dangdut, pop, dan dari musik luar negeri. Dalam memesan minuman juga sewajarnya saja seperti minum air putih atau soft drink. Kami tidak meminum minuman beralkohol yang memabukkan.
Kita menghibur diri dengan bernyanyi di akhir pekan. Selain itu jika ada teman kami yang sedang berulang tahun. Maka kita biasanya mengucapkan ulang tahun kepadanya dengan sebuah lagu "selamat ulang tahun" dari group band Jamrud di tempat karaoke.
Dari Ustman bin Affan salah satu sahabat Nabi Muhammad SAW, "Jauhilah khamar (minuman keras), karena khamar itu merupakan induk segala keburukan".
Suatu kisah ada seorang ahli ibadah yang dijebak oleh wanita tuna susila dirumahnya. Saat datang dirumahnya dia disuguhi khamar. Kalau ahli ibadah tersebut menolaknya dia akan menjerit dan berteriak ada orang yang memasuki rumahnya.
Akhirnya sang ahli ibadah bertekuk lutut, "Zina saya tidak mau. Membunuh juga tidak." Lalu ia memilih untuk meminum khamar seteguk demi seteguk hingga akhirnya ia mabuk. Dan setelah mabuk hilanglah akal sehatnya yang pada akhirnya ia berzina pada wanita tuna susila tersebut dan juga membunuh bayi itu. (Rumaysho.com/15-01-2016)