Mohon tunggu...
Eki Tirtana Zamzani
Eki Tirtana Zamzani Mohon Tunggu... Guru - Pendidik yang mengisi waktu luang dengan menulis

Guru yang mengajar di kelas diperhatikan oleh 25-30 siswa, apabila ditambahi dengan aktivitas menulis maka akan lebih banyak yang memperhatikan tulisan-tulisannya. ekitirtanazamzani.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Belajar Kehidupan dari Pekerja "Hiburan Malam"

9 September 2018   18:51 Diperbarui: 9 September 2018   19:01 1190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saat berada di tempat hiburan malam kita biasanya mendengan suara lagu musik DJ (deejay), aroma alkohol yang menyengat, dan kerlap-kerlip lampu diskotek ke segala arah. Tempat-tempat hiburan malam itu adalah seperti diskotek dan tempat karaoke. Banyak pekerja yang menggantungkan hidupnya dari bekerja di tempat-tempat hiburan malam di Indonesia.  

Pengunjung yang mendatangi tempat-tempat hiburan malam biasanya ingin menikmati kehidupan di malam hari. Mereka ingin menghilangkan kepenatan dari rutinitas bekerja sehari-hari. Selain itu mereka juga beralasan sebagai pelarian dari masalah hidup yang lagi dihadapi.

Pengunjung yang datang ke tempat hiburan malam harus merogoh kocek yang tidak sedikit. Itu harga yang pantas untuk bisa menikmati fasilitas yang diberikan oleh diskotek dan tempat karaoke. Mereka rela membayar mahal agar bisa berpesta dan bersenang-senang pada malam itu. Sejenak mereka melupakan pekerjaan dan masalah keluarga yang ada dirumah.

Mereka menikmati suguhan musik oleh DJ yang ada di tempat hiburan malam. Seperti berdendang sambil mengikuti alunan suara musik DJ. Tempat hiburan malam itu begitu mengasyikkan. Biasanya disana itu identik dengan pergaulan bebas, pemakaian obat terlarang, dan meminum minuman beralkohol yang memabukkan.

"Menyenangkan menurut pemikiran manusia tetapi belum tentu menyenangkan menurut Tuhan. Betul kan?"

Diskotek dan Tempat Karaoke

Pertama, tempat hiburan malam yang akan saya bahas adalah diskotek. Penulis sendiri belum pernah datang ke diskotek. Informasi tentang diskotek, saya dapatkan dari penuturan seorang teman dan pengakuan seorang Disc jockey(DJ) pada acara reality show dari televisi.

Diskotek biasanya menyuguhkan musik DJ (baca: ajeb-ajeb). Seseorang yang memainkan musik DJ itu biasanya ada yang laki-laki dan juga ada yang perempuan. Disc jockey(DJ) adalah penyiar (diskotek) yang bertugas memutar lagu. Seorang DJ biasanya saat berangkat kerja pada malam hari dan pulangnya di pagi hari.

Pernah saya menonton acara reality show di salah satu stasiun televisi swasta ditanah air. Di sini, biasanya penonton akan disuguhkan oleh kehidupan pribadi seseorang untuk diungkap. Waktu itu ada pengakuan seorang DJ yang bekerja di diskotek daerah Jakarta. Menurut pengakuannya godaan bekerja sebagai DJ di tempat hiburan malam adalah peredaran obat-obatan terlarang dan pergaulan bebas.

Menurutnya jika DJ bisa menahan godaan untuk tidak terpengaruh maka akan aman-aman saja. Kehidupannya bisa berjalan normal dan tidak ada dampak ketagihan terhadap obat-obat terlarang. Ada cibiran yang berkembang dimasyarakat yang biasanya berasal dari tetangga. Karena dia adalah seorang wanita yang bekerja pada malam hari dan pulang di pagi hari. Tetapi dia tidak menghiraukannya karena hal tersebut sudah menjadi tuntutan profesinya sebagai DJ. Yang terpenting dia bisa menahan godaan untuk tidak melakukan sesuatu tindakan yang dilarang oleh norma masyarakat dan aturan agama.

Menurut penuturan teman saya,  biasanya orang yang pergi ke diskotek itu bisa terpengaruh dengan apa yang orang lakukan disana. Seperti meminum minuman alkohol yang memabukkan. Lalu pemakaian obat-obatan terlarang. Artinya lingkungan akan sangat berpengaruh dengan apa yang akan kita lakukan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun