Mohon tunggu...
A. Dahri
A. Dahri Mohon Tunggu... Penulis - Neras Suara Institute

Ngopi, Jagong dan Silaturrahmi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen: Baju Lebaran untuk Nana

10 Mei 2021   17:19 Diperbarui: 10 Mei 2021   17:25 534
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar : Femina

Sejurus kemudian, bapak dan ibuku datang, kemudian mendekati Nana, berkenalan, dan memangkunya. Air mata Nana habis, namun sesegukannya masih terdengar. Sebelum kami pulang Pak RT menyerahkan bungkusan plastik. Baju baru rupanya, setelah aku buka, ternyata  seukuran Nana. Tak terasa air mataku menetes, hatiku seperti diterpa angin yang begitu kencang, kakiku terasa lemas. Aku teringat Pak Ponidi yang kala itu sedang terdiam melihat Nana menangis meminta baju untuk lebaran.

Aku raih Nana, aku peluk, dan aku berbisik padanya, "Nduk, Kakekmu orang yang sangat baik, sehingga Tuhan tak sabar ingin menemuinya. Kita doakan kakekmu bahagia di sana nggih Nduk. Jadi Nana jangan sedih lagi, ada Mas Rudi, Bapak dan Ibu yang menemani Nana."

Nana mengangguk, air matanya yang penuh tumpah di pundakku, ia rekatkan pelukannya. Aku merasa menjadi ayah dalam umur yang semuda ini. Aku melihat Bapak dan ibuku, aku tersenyum, pun mereka. "Sembah nuwun nggih pak, buk..." Aku menangis menatap kedua orang tuaku.
_________________
Rumah Jogo Kali, 1442

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun