“Sudah itu saja Mbak pesanannya” saya bilang pada pelayan.
“Saya baca lagi pesanannya” kata pelayan.
“Tidak usah, Mbak. Sudah tahu kok” tolak saya, “Pak, baca ulang lagi jangan?”
Bapak penarik becak menggeleng-gelengkan kepalanya. Tanda penolakan yang halus tapi kentara.
“Hehehe… takut saya salah pesanan” kata pelayan.
“Lha kok takut sama pesanan?” kata saya, “Takut itu hanya kepada Allah. Kalau pun mau takut selain ke Allah, takutlah berbuat dosa. Sebab itu juga sebenarnya wujud dari takut kepada Allah”
Pelayan terdiam. Lantas tersenyum. Lantas meminta izin membaca ulang. Lantas saya mengangguk menginyakan. Lantas selesai membaca, dia yang balik mengangguk pada saya. Lantas dia pergi meninggalkan kami berdua. Lantas dia tidak terlihat. Menyebabkan dirinya seperti Suzzana dalam film Sundel Bolong. Menghilang.
[bersambung]