Mohon tunggu...
Bhinneka
Bhinneka Mohon Tunggu... Model - PT. Bhinneka Mentaridimensi

Bhinneka adalah pionir e-commerce di Indonesia, yang hadir sejak 1993 di bawah perusahaan PT Bhinneka Mentaridimensi. Bhinneka melayani korporasi dan perorangan melalui Bhinneka.com, pengadaan bagi lembaga pemerintahan melalui LKPP (B2G), maupun pengadaan mesin cetak digital berformat besar melalui Bhinneka Digital Printing Solutions (DPS). Bhinneka B2B eCommerce Indonesia menjual produk IT, elektronics, Tools/MRO, dan berbagai Jasa.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Sudah Era "E-Commerce", Ngapain Buka Toko Konvensional?

24 Mei 2018   17:38 Diperbarui: 24 Mei 2018   22:27 1629
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sudah berulang kali kita mendengar ungkapan bahwa gelombang shifting sedang terjadi di pelbagai sektor sepanjang dua tahun terakhir. Termasuk terhadap perubahan pola belanja masyarakat, yang disebut-sebut bergeser dari cara konvensional di toko-toko fisik, ke transaksi elektronik di toko-toko online.

"Ekonomi dunia sekarang berada pada transformasi bisnis yang radikal. Di kurva ekonomi, tidak lagi moving along to curve, tapi ke shifting (pergeseran). Yang membuat shifting adalah teknologi, sehingga mengubah proses bisnis yang terjadi saat ini," tutur Rektor Universitas Paramadina, Firmanzah dalam satu artikel berita online, September tahun lalu.

Didukung hasil sejumlah riset berskala global, pernyataan di atas pun kian diamini banyak pihak. Hingga akhirnya sempat memunculkan asumsi bahwa perdagangan elektronik atau e-commerce berpotensi mematikan ekonomi konvensional. Ditandai dengan sepinya pusat-pusat perbelanjaan di berbagai kota, maupun ditutupnya beberapa department store setelah belasan tahun beroperasi.

Baca tulisan terkait: Satu Lagi Pusat Perbelanjaan akan Tutup, Salah Siapa?

Benarkah toko online merupakan "musuh" pasar konvensional, apa pun jenis komoditas yang dipasarkannya?

Untuk menjawab pertanyaan ini, mari kita gunakan perspektif yang berbeda.

Baik toko online maupun toko tradisional tentu punya kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Setiap kelompok konsumen pun memiliki pertimbangan-pertimbangan berbeda sebelum memutuskan untuk berbelanja di mana.

Misalnya, ketersediaan produk, harga dan promosi yang diberikan, kualitas layanan dan pengalaman berbelanja, lokasi, ketersediaan waktu, dan sebagainya. Semakin banyak yang bisa dipenuhi, memperbesar peluang interaksi dan terjadinya penjualan.

Dengan demikian, sudah semestinya semua pemasar menjalankan strategi bisnis yang ideal, serta terus berinovasi demi mengakomodasi sebanyak-banyaknya preferensi atau selera belanja calon konsumennya. Tak pandang bulu, berlaku pada toko online maupun toko offline.

Inilah satu landasan Bhinneka dalam membuka, dan terus menambah Bhinneka Store atau toko-toko offline di berbagai kawasan.

Yang terbaru, Bhinneka Store dibuka di Cibinong City Mall (CCM), Cibinong, Kabupaten Bogor. Toko ketujuh setelah gerai Mangga Dua Mall, Gunung Sahari, Ratu Plaza, Cibubur Junction, dan Poins Square Lebak Bulus, serta satu Bhinneka Store Surabaya. Menyusul nantinya, Bhinneka Store juga akan hadir di daerah-daerah lain.

Bhinneka Store Cibinong
Bhinneka Store Cibinong
Konsepnya, Bhinneka Store tidak diposisikan menjadi toko offline atau toko konvensional yang hanya melayani jual beli biasa, melainkan juga jadi kanal perluasan layanan Bhinneka secara menyeluruh. Hal ini sesuai dengan strategi bisnis Bhinneka yang omnichannel. Salah satunya berupa skema online-to-offline (O2O), dengan dibukanya Bhinneka Store pertama pada 2001.

Contoh, Bhinneka memiliki Service Center sendiri yang berlokasi di Jalan Gunung Sahari 73C, Jakarta Pusat. Dalam aspek ini, Bhinneka Store juga berfungsi sebagai drop point atau lokasi penitipan barang yang memerlukan penanganan tanpa membedakan apakah dibeli langsung dari laman www.bhinneka.com, atau dari toko.

"Kita tentu menghadirkan konsep seamless shopping di gerai CCM ini, seperti di semua Bhinneka Store lainnya. Para pengunjung bisa berbelanja dibantu staf kami, maupun dilakukan secara mandiri menggunakan unit yang tersedia. Juga bisa memanfaatkan promo-promonya yang berlaku di website maupun khusus di toko," kata Tulus Ciptadi, Head of Commercial Bhinneka dalam siaran pers grand opening Bhinneka Store CCM, 19 Mei lalu.

Alih-alih saling bersaing, toko online dan toko offline malah mendukung keberadaan satu sama lain.

Inikah wajah masa depan retail di Indonesia? Tampaknya bukan sesuatu yang mustahil, atau terlampau sukar untuk dibayangkan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun