Mohon tunggu...
Julian Asahi
Julian Asahi Mohon Tunggu... Guru - Never Give up

Bermimpi tanpa berusaha kosong Berusaha tanpa bermimpi hampa Bermimpilah dan berusahalah wujudkan impianmu...

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen: Senja di Hutan Terlarang (Lanjutan)

13 Agustus 2020   18:45 Diperbarui: 13 Agustus 2020   18:49 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Ketika sampai dirumahnya, tepat 7 hari setelah menghilangnya paijo. Istri dan keluarga paijo masih berduka. Dan sedang diadakan acara tahlil 7 harian. Karna paijo sudah dianggap meninggal. Ternyata sekitar 7 hari yang lalu sepeda motor paijo ditemukan di bawah jurang yang dalam namun jasad tidak ditemuka. Keluarga berpikir paijo sudah meninggal. Sampai akhirnya tepat jam 7 malam paijo sampai ke rumah di antar kepala desa dan 5 orang penduduk lainnya dengan satu mobil. Menangis histeris istri paijo dan keluarga melihat paijo pulang dan masih hidup. 

...

Singkat cerita para pengantar paijo rupanya tidak mau menginap. Tepat setelah makan dam istirahat sejenak mereka berniat untuk langsung pulang kembali ke kampung. Paijo dan keluarga melarangnya namun merka memaksa untuk pulang. Tepat jam 12 malam mereka pulang agar tepat jam 6 pagi sudah sampai tujuan. Paijo dan keluarga memberi bekal makan dan minum siapa tahu lapar di tengah jalan karna perjalanan jauh. 

Tepat jam 1 malam mereka mulai masuk ke hutan terlarang. Sayu sayu terdengar suara rebana seperti ada pesta di kampung terakhir sebelum memasuki hutan. Semua orang melarang mereka untuk pulang. Namun dengan alasan beramai ramai mereka bilang tidak uaah kwatir. Akhirnya mereka memasuki hutan terlarang...

Tepat jam 7 pagi paijo mendapat telpon ti nenek yang menolongnya. Dan bertanya 

" Nak apa pak kepala desa dan yang lainnya sudah pulang dari sana?" 

...

TAMAT

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun