“oke oke cukup sekian presentasi dari saya, semoga bisa bermanfaat bagi khalayak banyak”. Demikian zombie menutup presentasinya.
di akhir presentasi zombie tadi, masih saja anak anak menggerumungi zombie. Mereka masih penasaran dengan alat itu. Mereka juga ingin memilikinya. Sederet pertanyaan pun tak luput ia terima.
“wahh jom, kira kira brapa lo mau jual”??gue rela bayarin 100 ribu demi alat itu”. Kata jhon penuh harapan.
“wah jom, mending lo buat hak paten deh sama alat itu, takut takut dibajak sama sekolah lain”. Kembali wahit memberi tahu.
“kalo menurut gue sih zom, mending lo umum kan kemedia masa, biar sekolah kita terkenal”. Sahut ihsan seoalah pengen banget sekolah nya ngetop.
“oke oke , saran kalian gue terima, untuk selanjutnya, gue Cuma mau menyempurnakan alat penemuan gue ini. Gue ngerasa alat ini belum maksimal”. Kata zombie menjawab semua pertanyaan.
seolah terlihat tak ada kegembiraan dari raut wajah zombie, seperti penemuan yang spektakuler itu biasa biasa saja. Walau pun begitu, zombie sudah mengangkat harkat dan martabat dikelas kami. Baru kali ini ada alat semacam ini yang dibuat langsung oleh siswa siswa SMK N 53. Pasalnya alat yang pernah kita buat hanya sekedar lampu flip flop ataupun radio sederhana. Itu saja. Prihatin memang.
ditengah keceriaan wajah anak anak, gue masih saja merasa ada sesuatu yang ganjil dengan alat penemuan zombie itu. Bagaimana tidak, seorang anak SMK dengan otak yang standar, yang hanya diberi makan tahu tempe setiap hari, bisa membuat alat semacam itu. Alat yang sama dengan alat yang pernah dibuat oleh para ilmuan jepang.
keganjilan demi keganjilan terus menghantui gue, gue masih belum yakin kalo zombie mampu membuat alat semacam itu. Gue ngerasa ada yang gak beres dengan alat itu.
*********
setelah istirahat, kembali zombie dan anak anak masih berkutik dengan alatnya itu. Seolah semua anak anak terpana dengan alat itu. Gue pun ikut masuk kekerumunan itu.