Mohon tunggu...
Dian Prameswari
Dian Prameswari Mohon Tunggu... lainnya -

In any real man a child is hidden that wants to play (Nietzsche)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Menyoalkan Permasalahan "Same Sex Marriage" di Australia

10 November 2017   16:06 Diperbarui: 10 November 2017   16:39 1564
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dampak negative yang lain bisa terjadi pada freedom of expression dalam hal penggunaan bahasa. Bila sekarang "boys and girls" adalah hal yang biasa, bisa jadi nanti setelah disahkannya same sex marriage tak bisa lagi digunakan karena dianggap tidak gender neutral dan bisa dianggap discriminatory terhadap mereka yang tidak masuk  dalam katagori boys and girls (mereka yang intersex, transgender atau penyandang gender disphoria).

Dalam menyapa seseorang pun mungkin tak pas lagi menggunakan Mr atau Mrs tapi harus menggunakan berbagai titles yang paling tidak ada sepuluh. Titles yang gender neutral tsb sudah diterapkan oleh suatu international bank HSBC dan mungkin bisa menular ke masyarakat luas. Titles yg gender neutral tsb adalah:

Mx, dilafalkan "mix atau mux" ketika memanggil seseorang, dimana x menggantikan huruf  akhir dari Mr, Mrs, Miss, dan Ms. Sehingga gender dari seseorang kosong atau tak dipakai.

Ind, singkatan dari individual (pengganti untuk man dan woman)

M, cuma satu huruf  menggantikan Mr, Mrs, Miss dan Ms. Ini mungkin dipakai dalam suatu document.

Misc, singkatan dari miscellaneous

Mre, singkatan dari mystery atau mistree

Msr, dilafalkan miser untuk kombinasi Miss dan Sir (ampun dech!)

Myr, dilafalkan meer (yang ini entah apa asalnya, Mira, atau Amir kali)

Pr, dilafalkan per, singkatan dari person

Sai, nah kalau yang ini saya yakin asli dari Indonesia. (Jokowii Sai, ih runyam)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun