Mohon tunggu...
Akhlis Purnomo
Akhlis Purnomo Mohon Tunggu... Penulis - Copywriter, editor, guru yoga

Suka kata-kata lebih dari angka, kecuali yang di saldo saya. Twitter: @akhliswrites

Selanjutnya

Tutup

Home Artikel Utama

Pengalaman Jujur Beli Rumah dan Tinggal di Kota Mandiri Maja, Kabupaten Lebak

12 Januari 2024   18:08 Diperbarui: 14 Januari 2024   10:35 5027
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ini sangat disayangkan karena semula geliat perekonomian sudah mulai terasa di Maja namun WFO membuat orang kembali tersedot ke ibu kota. Padahal jika kaum pekerja non-esensial yang bisa bekerja secara jarak jauh bisa bekerja di Maja saja, mereka bisa lebih menggiatkan perekonomian lokal, misalnya dengan bekerja di kafe-kafe atau resto setempat.

Menggiatkan UMKM lokal ini penting karena kafe-kafe dan tempat makan inilah yang menjadi semacam melting pot atau tempat bercampur baurnya warga Maja. Di tempat-tempat nongkrong itulah akan terbentuk kebersamaan, solidaritas sebagai sesama warga. Dan warga juga jadi lebih banyak membelanjakan uang di daerah Maja, bukan Jakarta yang sudah dipenuhi bisnis multinasional.

Sebagai tempat bekerja kaum pekerja digital/ remote workers/ digital nomads, Maja sebetulnya sangat ideal. Biaya hidup relatif rendah, pemandangan yang indah bak daerah wisata (tapi masih kalah pamor karena tak digembar-gemborkan di media sosial) dan sudah dilengkapi koneksi wifi di mana-mana. Bahkan di tiap rumah sudah bisa memasang wifi dengan biaya Rp300 ribuan per bulan. Rumah tangga ekonomi menengah pun sudah bisa membiayai belanja koneksi internet ini. Bahkan saya menulis artikel ini dengan nyaman di meja dapur di rumah.

Di tahun 2022, saya sudah menerima sertifikat Hak Guna Bangunan (HGB) dan Izin Mendirikan Bangunan (IMB) dari pengembang sehingga bisa dikatakan saya konsumen yang sangat puas. Karena saya tahu benar membeli rumah di negara ini bukanlah perkara mudah dan mulus apalagi jika salah pilih developer. 

Kalaupun menang gugatannya, bukan berarti duit kembali utuh juga. Tapi yang sudah pasti dialami adalah kelelahan fisik, mental dan psikis akibat memikirkan kasus dari tahun ke tahun. Jadi untuk itu saya sarankan sekali lagi, Anda pilih developer yang sudah punya rekam jejak bagus dan bisa dipercaya. Mahal sedikit tak masalah asal ke depan Anda tidak menangis darah dibuatnya.

Bicara soal ketersediaan fasilitas umum di Maja terutama Citra Maja Raya, saya bisa katakan hingga sekarang sudah memadai tetapi masih harus terus ditingkatkan. Hingga tulisan ini dibuat sudah ada 2 sekolah dasar, 1 sekolah menengah, akan ada 1 SMK (semuanya swasta), 1 klinik kesehatan yang dikelola developer, 1 masjid, bioskop CGV, pasar tradisional (di luar lingkungan perumahan), 1 klinik khusus gigi (swasta), 1 klinik umum milik swasta tapi bukan developer, 1 gerai Mixue, 1 gerai prima Freshmart (jual daging ayam segar dan lainnya), 1 gerai Janji Jiwa, 1 gerai We Drink, 1 kafetaria (food court) yang dikelola developer, 2 toko dan tempat perawatan hewan peliharaan, 1 gym center, 2 toko  buku, kolam renang anak, dan sejumlah Indomaret dan Alfamart dan Alfamidi yang bertebaran di dalam dan luar perumahan. Layanan Gojek juga sudah ada di sini.

Satu hal yang menjadi catatan besar ialah kinerja pelayanan PDAM Lebak yang masih tidak memuaskan. Pernah di tahun 2021 terjadi berhentinya layanan air selama 7 hari berturut-turut sehingga sangat mengganggu kenyamanan warga yang tinggal. Biaya abonemen PDAM Rp50.000 per bulan dirasa mencekik mengingat air sering keruh, atau mengalir dengan debit kecil sekali, dan mesin pompa kerap macet. Warga berupaya mengatasinya dengan membuat sumur bor sendiri senilai Rp7 jutaan atau membeli tandon air sebesar mungkin atau mengangkut air bersih dari sumur bersama milik klaster (jika paguyuban klaster peduli dengan warganya).

Untuk selengkapnya pengalaman saya, Anda bisa baca di "Pengalaman Membeli Rumah Pertama secara Tunai dan Tinggal di Citra Maja Raya [2020-Sekarang]".

Saya bahkan menuliskan semua pengalaman saya sampai berjilid-jilid dan hal ini rupanya menarik perhatian sejumlah orang yang berniat membeli rumah di sini atau ingin pindah ke Maja.

Beberapa bahkan ada yang berkomentar di blog saya dan mengirimkan email untuk bertanya lebih lanjut soal hal-hal yang tidak bakal diberitahukan developer pada Anda saat ditawari unit. 

Yang lain juga ada yang mengirimkan DM via Twitter dan bertanya soal risiko banjir di wilayah Maja ini. Kecemasan ini wajar sebab puncak musim hujan akan datang dan peta bencana sudah diumumkan BMKG dan Lebak adalah salah satu wilayah yang punya risiko bencana yang kompleks.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Home Selengkapnya
Lihat Home Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun