Mohon tunggu...
Akhlis Purnomo
Akhlis Purnomo Mohon Tunggu... Penulis - Copywriter, editor, guru yoga

Suka kata-kata lebih dari angka, kecuali yang di saldo saya. Twitter: @akhliswrites

Selanjutnya

Tutup

Home Artikel Utama

Pengalaman Jujur Beli Rumah dan Tinggal di Kota Mandiri Maja, Kabupaten Lebak

12 Januari 2024   18:08 Diperbarui: 14 Januari 2024   10:35 6413
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di samping sudah adanya komitmen pemerintah dalam mengembangkan Maja sebagai kota mandiri sejak lama, saya juga memilih tinggal di Maja karena ada perumahan yang dikembangkan oleh developer properti yang memiliki kredibilitas terpelihara: Ciputra Group. Sebagai info, saya bukan pegawai Ciputra Group atau diuntungkan dari tulisan ini. 

Tapi justru karena saya mantan pegawai yang sudah mengetahui seluk beluk nilai-nilai yang dipegang teguh dalam perusahaan tersebut sehingga saya mengetahui dengan baik apakah rumah saya nantinya akan bisa terbangun dengan baik, dan legalitasnya terpenuhi dengan sempurna tanpa ada ganjalan dalam prosesnya. 

Sebab saya yakin 100% bahwa tidak ada calon pembeli rumah yang mau uang ratusan juta milik mereka yang sudah ditabung atau rumah yang dicicil itu menguap begitu saja dibawa lari oknum yang bekerja dalam perusahaan developer yang tidak bertanggung jawab.

Alasan lainnya ialah harga unit rumah tapak (landed house) di Maja masih sangat amat murah dibandingkan Jakarta. Anda bisa mendapatkan satu rumah sederhana seharga 140 juta di Citra Maja Raya. Cocok untuk kaum lajang yang sudah bosan tinggal di kos sempit.

Hal lain yang menjadi poin plus Maja ialah kualitas lingkungan (udara, tanah, air) yang relatif masih lebih baik daripada Jakarta yang sudah tercemari, akan tenggelam dalam beberapa dekade ke depan.

Banting harga rumah di Citra Maja Raya di era resesi global. (Foto: Dok. pribadi penulis)
Banting harga rumah di Citra Maja Raya di era resesi global. (Foto: Dok. pribadi penulis)

Perkembangan Maja Selama 2020-2023

Saya sudah tinggal di daerah Maja selama 3 tahun. Saya sendiri bisa memiliki unit rumah di Citra Maja Raya dengan proses yang lumayan mudah dan mulus. Saya berdiskusi dengan seorang agen properti, melakukan survei lapangan di lahan yang akan dibangun pada tahun 2018. Saat itu, lahan yang akan dibangun sebagai klaster rumah masih kosong melompong. Namun, karena sebelumnya sudah ada tahap 1, saya sebagai calon pemilik tidak begitu khawatir bahwa daerah ini akan susah ramai.

Saya bayar dengan kas keras secara bertahap di tahun 2018 dan serah terima dilakukan pada Februari 2020 tepat sebulan sebelum pandemi Covid-19 melanda Indonesia. Baca tulisan saya mengenai "Kenapa Harga Rumah di Citra Maja Raya Sangat Murah".

Saat pandemi itulah saya mulai menemukan keasyikan tinggal di permukiman yang masih jarang penduduk ini. Dibandingkan dengan Jakarta yang mencekam saat itu, saya bisa keluar rumah di Maja tanpa masker sebab tak banyak bertemu orang di sekitar rumah. Saya juga bisa berolahraga ke mana pun di sekitar rumah di bawah siraman cahaya matahari yang menyehatkan badan tanpa kontak dengan orang lain. Di Jakarta, saya tak bisa berolahraga di ruang tertutup tanpa masker. Di luar ruangan pun masih harus was-was menjaga jarak aman. Jadi tinggal di Maja sangatlah melegakan. Dan terbukti sepanjang puncak pandemi 2020-2021 saya tak sekalipun jatuh sakit sebab virus tersebut. Mungkin karena saya bisa memelihara kesehatan fisik dan mental dengan lebih baik di sini.

Jujur selama pandemi berkecamuk, Maja kerap menjadi pelarian untuk warga Jakarta yang sudah bosan dengan kesumpekan ibu kota. Karenanya meski tidak begitu ramai, cukup banyak penghuni yang untuk sementara 'mengungsi' ke sini, sekadar menjauh dari zona merah Covid-19.

Dan begitu memasuki penghujung tahun 2022 dan awal 2023, terasa ada pergeseran tren WFH/ WFA (work from home/ anywhere) ke kebijakan WFO (work from office) yang mencolok dari berbagai instansi dan perusahaan di Jakarta. Akibatnya warga penghuni Citra Maja Raya juga ada yang memilih kembali ke Jakarta karena sudah diharuskan kerja di kantor 5 hari seminggu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Home Selengkapnya
Lihat Home Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun